Sukses

Genosida Holodomor: Tewasnya Jutaan Rakyat Ukraina Akibat Rusia

Diplomat Ukraina menjelaskan soal Genosida Holomor yang dilakukan Rusia pada 1932-1933.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta mengungkap tentang Genosida Holodomor yang dilakukan Rusia pada tahun 1930-an. Mereka menilai Rusia kini juga ingin melakukan genosida

Genosida Holodomor terjadi pada rezim Joseph Stalin dan dilakukan di Soviet Ukraina. Menurut situs Britannica, Holodomor merupakan dampak dari kebijakan Rusia yang membuat rakyat Ukraina kelaparan.

Kebijakan Stalin waktu itu adalah peternakan kolektif. Kebijakan itu membuat properti milik rakyat harus disita demi mewujudkan kebijakan tersebut, meski ada protes dan penolakan.

Sekitar 3,9 juta orang Ukraina kehilangan nyawa akibat dampak dari kelaparan. Uni Eropa berkata Holodomor adalah tindakan yang memakai kelaparan sebagai senjata.

Ukraina menyebut Holodomor adalah genosida, namun Rusia menolak tudingan tersebut.

Sumber dari Kedubes Ukraina di Jakarta berkata invasi Rusia yang terjadi mengingatkan seperti tragedi Holodomor. 

"Ini bukan kejahatan pertama dalam skala seperti ini yang dilakukan Moskow terhadap Ukraina. Pada 1932-1933, rezim totalitarian komunis, pendahulu rasisme Putin, melakukan kejahatan genosida di Ukraina, yakni Holodomor. Sebuah kelaparan yang sengaja dibuat membunuh jutaan rakyat Ukraina, dan membuat pincang nasib orang-orang yang selamat. Horor yang dialami meninggalkan luka mendalam dalam beberapa generasi Ukraina," ujar pihak Kedubes Ukraina kepada Liputan6.com, dikutip Senin (28/11/2022).

Lebih lanjut, pihak Ukraina melihat adanya persamaan kampanye informasi Rusia pada era Holodomor dan invasi saat ini. 

"Dulu dan sekarang, Rusia melancarkan kampanye-kampanye untuk menyiapkan audiens Rusia untuk melakukan atau mendukung kekejian, dan menutupi kejahatan-kejahatan mereka," kata pihak Kedubes Ukraina.

Pihak Ukraina pun akan menggunakan peringatan Holodomor tahun ini untuk berjuang melawan invasi Rusia. 

"Sekarang Ukraina dan dunia berbeda. Kita memiliki negara kita sendiri, dan Angkatan Bersenjata, dukungan perdamaian, dan bantuan militer, finansial, dan diplomai. Dan yang paling penting adalah kesatuan rakyat. Maka dari itu, kita akan berdiri dan menang," ujar pihak Ukraina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fakta-Fakta Holodomor

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kondisi negaranya saat ini, di tengah perang Rusia Ukraina, seperti peristiwa Holodomor yang dilakukan oleh Joseph Stalin.

Lewat akun Twitter @DmytroKuleba yang dikutip Sabtu (26/11/2022), ia menyebut bahwa 90 tahun yang lalu  Joseph Stalin menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk membuat jutaan orang Ukraina kelaparan. 

"Nyalakan lilin malam ini untuk mengenang para korban genosida Holodomor 1932-1933 dan kelaparan buatan massal 1921-1922 dan 1946-1947. Kami bertahan saat itu dan kami tidak akan menyerah atau hancur hari ini," tulisnya.

Berikut ini sejumlah fakta yang dirangkum dari Kementerian Luar Negeri Ukraina terkait Holodomor:

● Holodomor tahun 1932-1933 adalah kebijakan kelaparan buatan manusia yang diperkenalkan oleh rezim Soviet terhadap rakyat Ukraina. Holodomor memenuhi definisi genosida menurut Article II of the Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide (Pasal II Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida).

● Setelah Stalin memusatkan kekuasaan penuh di Uni Soviet di tangannya pada akhir 1920-an, dia memperkenalkan kebijakan totaliter yang ditentang secara besar-besaran oleh orang Ukraina. Sementara saat ini, sebagai tindakan penaklukan total, Moskow (sebutan untuk Rusia) melakukan genosida dengan penyitaan paksa biji-bijian dan makanan lain dari Ukraina, terutama dari mereka yang tinggal di pedesaan.

● Jumlah pasti korban genosida Holodomor sulit ditentukan karena rezim komunis melakukan segalanya untuk menyembunyikan kejahatannya. Namun menurut data para ilmuwan, setidaknya 3,9 juta orang mati kelaparan di Ukraina pada tahun 1932-1933; 600 ribu lainnya adalah korban yang belum lahir. Dengan demikian kerugian demografis kumulatif diperkirakan mencapai 4,5 juta jiwa.

3 dari 4 halaman

Mengulang Genosida

Berikut ini gambaran dari Kemlu Ukraina soal peristiwa pengulangan genosida era Joseph Stalin vs Vladimir Putin:

● Stalin membuat jutaan orang Ukraina kelaparan sebagai bagian dari kebijakan genosidanya di Ukraina. Dengan menghancurkan infrastruktur pertanian Ukraina dan merusak kerja kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, sementara saat ini Vladimir Putin menggunakan makanan sebagai senjata untuk mengimplementasikan agenda politik agresifnya di dunia.

● Seperti selama Holodomor tahun 1932-1933, Rusia sekarang mengulangi genosida terhadap rakyat Ukraina.

● Tujuan Rusia baik dalam perang ini dan selama Holodomor adalah tetap menjadi penghapusan identitas Ukraina dan bangsa Ukraina. Untuk mencapai hal ini, Rusia berupaya mematahkan keinginan Ukraina untuk melawan, menggunakan berbagai alat teror.

● Seperti pada masa Soviet, saat ini Rusia secara aktif mengejar asimilasi dan rusifikasi Ukraina di wilayah pendudukan Ukraina. Untuk menghilangkan identitas, budaya, dan bahasa Ukraina, Rusia membunuh dan mendeportasi warga Ukraina dan menghancurkan infrastruktur Ukraina, termasuk penyimpanan biji-bijian dan elevator, serta membakar literatur Ukraina.

4 dari 4 halaman

Hunger Games Rusia

Kemlu Ukraina menyebut rezim Soviet melakukan Holodomor tahun 1932-1933, sedangkan rezim Rusia memulai #HungerGames dunia.

Jutaan orang Ukraina disebut kehilangan nyawa karena kelaparan buatan manusia, Holodomor. Akibat perang Rusia yang sedang berlangsung melawan Ukraina, penduduk di belahan dunia lain mengalami kekurangan pangan yang parah.

Kemlu Ukraina menyebut bahwa ratusan juta orang di Afrika dan Asia mungkin menderita akibat kehancuran infrastruktur pertanian dan blokade ekspor biji-bijian Ukraina oleh Rusia. Sebelum invasi tahun 2022, Ukraina menguasai 47% bunga matahari, 17% jelai, 14% jagung, dan 10% pangsa pasar dunia gandum. Di negara-negara seperti Lebanon, India, Irak, dan Cina, barang pertanian tertentu dari Ukraina menyumbang lebih dari 50% impor mereka.

"Demikian pula, seperti yang terjadi 90 tahun yang lalu selama Holodomor, Rusia kembali mencuri biji-bijian dan produk lainnya dari wilayah yang didudukinya di Ukraina. Rusia menjual biji-bijian ini di pasar dunia, menghasilkan uang untuk membiayai perang agresi melawan Ukraina lebih lanjut," jelas Kemlu Ukraina dalam pernyataan yang disampaikan Kedubes Ukraina di Jakarta.

"Masyarakat internasional tidak boleh mengulangi kesalahan masa lalu. Dunia tidak menghentikan Holodomor 90 tahun yang lalu, tetapi itu dapat mencegah Rusia membuat orang kelaparan di wilayah yang paling rentan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini