Sukses

Forum Bisnis INALAC 2022 Diharapkan Perkuat Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Amerika Latin-Karibia

Forum bisnis INALAC diharapkan bisa meningkatkan nilai kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Amerika Latin-Karibia.

Liputan6.com, Jakarta - Forum kerja sama ekonomi INALAC 2022, yang ditujukan untuk meningkatkan penetrasi pasar Indonesia di kawasan Amerika Latin dan Karibia telah usai digelar. 

Forum ini diselenggarakan di JHL Solitaire Gading Serpong pada 17-18 Oktober 2022. Sementara tema pada tahun ini adalah "Transforming into a New Era."

Dengan dihadiri oleh lebih dari 500 pengusaha dari Indonesia dan Amerika Latin-Karibia, forum kerja sama ini telah berhasil mempertemukan para pelaku usaha dalam sesi pitching bisnis baik secara offline maupun online. Sayangnya, mayoritas peserta berpartisipasi secara virtual karena pandemi. 

Forum ini juga memfasilitasi lebih dari 100 pertemuan bisnis yang menghasilkan kesepakatan bisnis senilai total USD 16,57 juta (Rp 256 miliar) dalam investasi pertambangan, pertanian, dan properti serta kesepakatan yang diharapkan sebesar USD 162,48 juta (Rp 2,5 Triliun) di sektor manufaktur dan pupuk.

INA-LAC 2022 terdiri dari sesi pleno, sesi panel, business pitching dan business matching.

Sidang paripurna dibuka dengan keynote speech oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, yang disampaikan lewat video, dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Jenderal Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Republik Chile yang mewakili pandangan dari Kelompok negara-negara Amerika Latin dan Karibia.

Selama sesi pleno, juga telah dilakukan beberapa penandatanganan perjanjian bisnis antara perusahaan Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harapan Kementerian Luar Negeri

Dalam forum ini, para pembicara pada umumnya menyampaikan bahwa kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) memiliki potensi besar, yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Indonesia.

INA-LAC Business Forum yang merupakan flagship program Kementerian Luar Negeri dinilai memiliki peran dan kontribusi signifikan, dalam mendorong peningkatan diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Amlatkar. 

Lewat forum INALAC ini, Kemlu berharap dapat menumbuhkan kepercayaan dan kerjasama yang lebih kuat antar pelaku usaha di kedua kawasan melalui sharing informasi, ide, dan pengalaman serta membuka peluang usaha.

 

3 dari 4 halaman

Peran dan Kontribusi Nyata

Dikutip dari laman Kemlu, Selasa (18/10/2022), Plt. Kepala Pusat Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Muhammad Takdir, business deals yang terjadi dalam INA-LAC Business Forum harus dapat diwujudkan dalam bisnis riil.

“Hambatan melakukan bisnis Indonesia degan kawasan Amlatkar dapat diatasi dengan peningkatan outbound investment Indonesia ke negara-negara di kawasan Amlatkar. Hal tersebut akan menjadi solusi komprehensif hambatan perdagangan yang selama ini ada antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan tersebut", imbuh Muhammad Takdir.

Sementara itu Direktur Amerika II, Darianto Harsono menyampaikan bahwa dari tahun ke tahun semenjak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, INALAC BF menunjukkan peran dan kontribusi yang semakin dapat dirasakan oleh para pelaku usaha dan para pemangku kepentingan di Indonesia dan kawasan Amlatkar.

INA-LAC BF telah berkontribusi dalam mengurangi berbagai tantangan yang ada misalnya jarak, faktor geografi, konektivitas, hambatan tariff dan non-tarrif, sekaligus meningkatkan wawasan masyarakat mengenai Amerika Latin.

4 dari 4 halaman

Mengenai INA-Access

Diluncurkannya INA-ACCESS pada tahun 2021, telah menjadi instrumen utama diplomasi ekonomi yang mengintegrasikan dan mendigitalisasi promosi dan interaksi perdagangan, pariwisata dan investasi (TTI) Indonesia dengan mitra di kawasan dimaksud.

Dalam INA-ACCESS, tercatat sebanyak 751 exhibitor terdaftar, yang mana 60% diantaranya adalah UMKM Indonesia; 963 pengunjung; dan 4.740 display products. Berdasarkan data google analytics, sejak bulan Agustus 2021 – Maret 2022, INA-ACCESS dikunjungi 1.633 orang termasuk calon buyer dan investor potensial dari 139 negara.

Pembicara dari KADIN dan UGM menekankan pentingnya peningkatan kerja sama dalam bidang ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Beberapa negara Amerika Latin telah menyampaikan ketertarikannya untuk bekerja sama pengembangan start-up.

Para narasumber juga menekankan mengenai pentingnya pengusaha Indonesia untuk berani melakukan bisnis di kawasan Amlatkar termasuk yang saat ini terkena sanksi ekonomi Amerika Serikat, yaitu Venezuela dan Kuba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.