Sukses

3 Oktober 1995: Bintang O.J. Simpson Bebas Tuduhan Pembunuhan Berkat Jurus Pengacaranya

O.J Simpson, mantan bintang pesepakbola AS dinyatakan tidak bersalah pada 1995 karena kasus pembunuhan ganda terhadap istri dan temannya.

Liputan6.com, Washington- Pada 3 Oktober 1995, mantan bintang sepak bola AS O.J. Simpson dibebaskan dari tuduhan pembunuhan ganda yang sadis pada 1994 terhadap istrinya, Nicole Brown Simpson, dan temannya, Ronald Goldman, tepat di akhir persidangannya yang kontroversial.

Hari itu, sekitar 140 juta orang Amerika mendengarkan melalui radio atau menonton di televisi saat vonis dijatuhkan.

Setelah persidangan panjang selama 252 hari itu, Simpson dibebaskan karena pengacara -kerap disebut dream team– menggunakan metode yang kreatif dan kontroversial untuk meyakinkan hakim bahwa Simpson tidak terbukti bersalah dan dapat menghindar dari bukti yang melibatkannya sebagai pembunuh.

Orenthal James Simpson –pemenang Heisman Trophy, bintang lari Buffalo Bills, dan tokoh televisi populer– menikahi Nicole Brown pada 1985. Ia berturut-turut dilaporkan melecehkan istrinya dan pada 1989 mengaku tidak bersalah atas tuduhan kekerasan terhadap pasangannya. Lalu, pada 1992, ia meninggalkan istrinya dan mengajukan gugatan cerai, seperti dikutip dari History, Minggu (2/10/2022).

Pada 12 Juni 1994 malam, Nicole Brown Simpson dan Ronald Goldman tewas ditikam dan digorok di halaman depan kondominium Ny. Simpson di Brentwood, Los Angeles. Pada 17 Juni, polisi telah memperoleh cukup bukti untuk mendakwa O.J. Simpson atas pembunuhan tersebut.

Simpson tak memiliki alibi lain atas kejadian pembunuhan itu. Sekitar 40 menit setelah pembunuhan itu dilakukan, seorang sopir limosin yang bertugas mengantar Simpson ke bandara melihat seorang pria berpakaian gelap terburu-buru di jalan masuk ke rumahnya di Rockingham.

Beberapa menit kemudian, Simpson berbicara dengan sopir melalui telepon gerbang dan mempersilahkannya masuk. Selama 25 menit sebelumnya, pengemudi telah berulang kali menelepon rumah dan tidak mendapat jawaban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukti Kuat Pembunuhan

Satu sarung tangan kulit yang ditemukan di luar rumah Simpson cocok dengan sarung tangan yang ditemukan di TKP. Dalam tes DNA awal, darah yang ditemukan pada sarung tangan itu terbukti berasal dari Simpson dan kedua korban.

Setelah dia ditangkap, tes DNA selanjutnya menegaskan temuan ini. Simpson memiliki luka di tangannya, dan darahnya cocok dengan DNA yang ditemukan di TKP Brentwood. Darah Nicole Brown Simpson juga ditemukan pada sepasang kaus kaki yang ditemukan di perkebunan Rockingham. 

Sebelum kejadian itu juga Simpson dikabarkan baru membeli pisau "Stiletto", yang diyakini oleh petugas koroner digunakan oleh pembunuhnya. Jejak sepatu dalam darah di Brentwood juga cocok dengan ukuran sepatu Simpson dan kemudian terbukti cocok dengan jenis sepatu yang dimilikinya. Baik pisau maupun sepatu tidak ditemukan oleh polisi. 

Pada 17 Juni, surat perintah penangkapan Simpson diterbitkan, tetapi dia menolak untuk menyerahkan diri ke Polisi, kemudian polisi mencari dan menemukannya. 

3 dari 4 halaman

Drama Penangkapan Simpson

Tepat di hari terbitnya surat penangkapan Simpson, sebelum pukul 7 malam, polisi menemukannya di Ford Bronco putih yang dikendarai oleh temannya, mantan rekan setim nya Al Cowlings.

Cowlings menolak untuk menepi dan mengatakan kepada polisi melalui telepon selulernya bahwa Simpson sedang bunuh diri dan menodongkan pistol ke kepalanya. Polisi setuju untuk tidak menghentikan kendaraan dengan paksa, dan terjadi pengejaran dengan kecepatan rendah.

Kejadian Simpson dan Crowlings di mobil juga ditayangkan melalui televisi oleh salah satu media di Los Angeles. Sambil ditonton jutaan orang, Bronco dikawal melintasi Los Angeles oleh segerombolan mobil polisi. Tepat sebelum pukul 8 malam, perjalanan dramatis berakhir ketika Cowlings berhenti di perkebunan Rockingham. Setelah satu jam negosiasi yang menegangkan, Simpson keluar dari kendaraan dan menyerah. 

Di dalam kendaraan itu ditemukan sebuah tas travel yang berisi, antara lain, paspor Simpson, peralatan penyamaran yang terdiri dari kumis dan jenggot palsu, dan sebuah revolver. Tiga hari kemudian, Simpson menghadap hakim dan mengaku tidak bersalah.

 

4 dari 4 halaman

Keraguan Juri Memutus Simpson Tak Bersalah

Mengutip karakter detektif Mark Fuhrman dan dugaan kesalahan dalam penyelidikan polisi, pengacara pembela menggambarkan Simpson sebagai korban Afrika-Amerika lainnya dalam kerangka sistem peradilan kulit putih. Keraguan para juri semakin bertambah ketika pembela menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menentang bukti DNA yang memberatkan, dengan alasan yang terlalu teknis bahwa penundaan dan anomali lain dalam pengumpulan bukti membuat temuan tersebut dipertanyakan. Para kritikus persidangan menuduh Hakim Lance Ito kehilangan kendali atas ruang sidangnya.

Dalam jajak pendapat, mayoritas orang keturunan Afrika-Amerika percaya Simpson tidak bersalah atas kejahatan tersebut, sementara orang kulit putih Amerika yakin Simpson bersalah. Namun, juri yang terdiri dari sembilan orang keturunan Afrika-Amerika, dua orang kulit putih, dan satu orang Amerika Hispanik-tidak begitu terpecah; mereka hanya membutuhkan waktu empat jam musyawarah untuk mencapai putusan tidak bersalah atas kedua tuduhan pembunuhan.

Kemudian, hari itu, 3 Oktober 1995 Simpson dinyatakan tidak bersalah dan bebas dari hukuman.

Tertangkap Karena Beberapa Kasus

Pada Februari 1997, Simpson dinyatakan bertanggung jawab atas beberapa tuduhan yang terkait dengan pembunuhan dalam persidangan perdata. Ia dipaksa untuk memberikan ganti rugi sebesar $33,5 juta sebagai kompensasi dan hukuman kepada keluarga korban.

Namun, dengan sedikit aset yang tersisa setelah pertarungan hukumnya yang panjang dan mahal, dia menghindari pembayaran ganti rugi.

Pada tahun 2007, Simpson kembali mengalami masalah hukum ketika dia ditangkap karena membobol kamar hotel Las Vegas dan mengambil memorabilia olahraga, yang dia klaim telah dicuri darinya, di bawah todongan senjata.

Pada 3 Oktober 2008, ia dinyatakan bersalah atas 12 tuduhan yang terkait dengan insiden tersebut, termasuk perampokan bersenjata dan penculikan, dan dijatuhi hukuman 33 tahun penjara. Kemudian dia dibebaskan bersyarat pada 1 Oktober 2017. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.