Sukses

Penembakan di Yerusalem: Perut Ibu Hamil Kena Peluru, Bayi Selamat

Pelaku melakukan penembakan usai orang-orang beribadah. Salah satu korban adalah wanita hami.

Liputan6.com, Yerusalem - Penembakan terjadi dalam sebuah bus di Yerusalem. Korban termasuk seorang ibu hamil.

Dilaporkan BBC, Minggu (14/8/2022), insiden itu terjadi di dekat Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem. Setidaknya ada delapan orang yang terluka, dan dua di antaranya kritis. Salah satu yang kritis adalah ibu hamil.

Ibu hamil itu terkena peluru di perutnya. Piha rumah sakit langsung melaksanakan operasi Caesar. Bayinya berada di kondisi serius, tetapi stabil.

Satu korban yang kondisi kritis terkena tembakan di kepala dan leher.

Pelaku adalah seorang warga Palestina. Perdana Menteri Israel Yair Lapid berjanji agar pelaku akan "membayar atas luka kepada warga sipil kita."

Otoritas Israel berkata penembak itu menarget bus dekat King David's Tomb dan parkiran dekat Tembok Barat. Penembak sempat melarikan diri, namun kini sudah ditangkap.

Sopir bus berkata kendaraan yang ia bawa sedang penuh ketika penembakan terjadi.

"Kami membuka ramp untuk seseorang dengan kursi roda, dan kemudian penembakan dimulai. Semua orang menunduk ke lantai, menjerit. Saya mmencoba melarikan diri, tetapi busnya tidak bisa bergerak karena ramp terbuka," ujar sopir bernama Daniel Kanievsky.

Situasi di Jalur Gaza saat ini memang sedang panas. Pekan lalu, ada 47 orang terbunuh di Jalur Gaza ketika pasukan Israel menarget Palestinian Islamic Jihad (PIJ). Pihak militan menembak lebih dari 1.000 roket ke Israel. 

Kementerian Kesehatan di Gaza berkata ada 17 anak-anak meninggal. Namun, Israel berkata banyak warga sipil terbunuh karena roket PIJ gagal mencapai Israel. Mereka berkata akan menginvestigasi kematian yang disebabkan Israel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konflik di Gaza Kembali Panas

Sebelumnya dilaporkan, jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel ke Gaza akhir pekan lalu bertambah. Sejumlah korban yang dalam perawatan tak bertahan akibat luka-luka yang dideritanya.

Pada Kamis 11 Agustus 2022, jumlahnya dilaporkan menjadi 48 orang setelah seorang gadis berusia 11 tahun dan seorang laki-laki meninggal karena luka-luka yang diderita dalam aksi kekerasan lintas perbatasan terburuk setahun terakhir ini.

Sementara dua anak-anak Gaza – Nayef Al Awdat yang berusia 14 tahun dan Mohammed Abu Ktaifa yang berusia 8 tahun – yang luka parah hingga saat ini masih berjuang di sebuah rumah sakit di Yerusalem.

Nayef yang tunanetra mengalami luka parah dalam serangan Israel, sementara Mohammed luka-luka akibat ledakan di dekat sebuah pesta perkawinan yang menewaskan seorang perempuan lansia. Belum jelas penyebab ledakan tersebut.

Secara keseluruhan lebih dari 300 warga Palestina luka-luka ketika Israel memborbardir sasaran-sasaran Palestinian Islamic Jihad (PIJ) atau kelompok Jihad Islam Palestina di sepanjang Gaza, yang dibalas kelompok itu dengan meluncurkan ratusan roket ke Israel sepanjang akhir pekan lalu.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Anak-Anak Jadi Korban

Kematian Layan Al Shaer yang berusia 11 tahun di RS Mukassed, yang terletak di sebuah pemukiman Arab di Yerusalem, menambah jumlah anak-anak yang meninggal dalam pertempuran itu menjadi 17 orang.

Seorang anggota keluarga, Hani Al Shaer, mengatakan Layan luka dalam serangan pesawat nirawak Israel, beberapa jam sebelum satu roket pun diluncurkan Jihad Islam.

Israel mengatakan pihaknya melancarkan gelombang serangan udara pendahuluan, yang menewaskan seorang komandan Jihad Islam, sebagai pembalasan terhadap ancaman kelompok militant itu; beberapa hari setelah tentara Israel menangkap seorang pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat yang didudukinya.

Di Hebron, Mo'men Jaber yang berusia 17 tahun ditembak di dada dan meninggal karena luka-lukanya selama bentrokan dengan tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat setelah bentrokan di Nablus, dengan Hebron, Ramallah, Nablus, dan Betlehem semuanya menyisakan konflik sengit antara tentara Israel dan pemuda Palestina, menurut saksi mata Palestina.

Para pemuda membakar ban, meneriakkan slogan-slogan anti-Israel, dan melemparkan batu ke arah tentara yang menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam untuk membubarkan mereka, kata para saksi.

4 dari 4 halaman

Bentrokan di Nablus

Bentrokan di Nablus pecah ketika pasukan khusus Israel menyerbu kota itu sebelum fajar, memburu pihak yang dianggap buronan Palestina atas dugaan keterlibatan mereka dalam melakukan serangan terhadap Israel.

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan IDF mengepung rumah Ibrahim al-Nabulsi, yang dicari selama ini karena melakukan serangkaian serangan penembakan di Tepi Barat tahun ini, di kota tua Nablus.

Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan bahwa pasukannya terlibat baku tembak dengan "beberapa teroris" di dalam rumah al-Nabulsi, menewaskan tiga orang pria bersenjata Palestina, termasuk al-Nabulsi.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tentara Israel bahkan menembaki ambulans Palestina dan mencegah tim medis memasuki daerah itu untuk mengevakuasi para korban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.