Sukses

Joe Biden Negatif COVID-19, Isoman 5 Hari di Gedung Putih Berakhir

Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah negatif COVID-19 pada Selasa malam dan Rabu pagi (26 dan 27 Juli 2022), menurut surat dari dokternya, dan telah menghentikan isolasi mandiri (isoman) di Gedung Putih.

Liputan6.com, New York - Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah negatif COVID-19 pada Selasa malam dan Rabu pagi (26 dan 27 Juli 2022), menurut surat dari dokternya, dan telah menghentikan isolasi mandiri (isoman) di Gedung Putih.

Presiden AS yang telah vaksinasi COVID-19 dosis penuh dan dua kali booster, pertama kali dinyatakan positif pada 21 Juli. Sejak itu, dia diisolasi di Gedung Putih, muncul secara virtual untuk pertemuan dan pengarahan.

Dalam sambutan publik di Rose Garden tak lama setelah surat Joe Biden negatif COVID-19 itu dirilis, Joe Biden menegaskan bahwa subvarian Omicron BA.5 lebih menular berarti orang akan terus sakit, tetapi sekarang ada lebih banyak perlindungan terhadap penyakit parah. Dia menyarankan memakai masker di tempat-tempat dalam ruangan yang ramai.

"Sayangnya COVID ini masih bersama kita, tetapi perjuangan kita melawan COVID membuat perbedaan besar," katanya seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/7/2022). Ia beralasan bahwa meskipun kasus meningkat, kematian turun 90% dari saat dia menjabat.

Joe Biden kemudian mendesak orang Amerika untuk vaksinasi Virus Corona COVID-19 dan suntikan booster serta mempromosikan tes di rumah gratis dari Gedung Putih serta penggunaan obat Paxlovid.

"Ketika pendahulu saya terkena COVID, dia harus dibawa dengan helikopter ke Walter Reed Medical Center. Dia sakit parah - untungnya dia sembuh. Ketika saya terkena COVID, saya bekerja dari lantai atas di Gedung Putih," katanya. "Anda tidak perlu menjadi presiden untuk menggunakan alat ini untuk pertahanan Anda."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala COVID-19 Hampir Sepenuhnya Hilang

Surat dari dokter Gedung Putih itu mengatakan gejala COVID-19 Joe Biden 'hampir sepenuhnya teratasi'.

Dr Kevin O'Connor mengatakan bahwa Joe Biden tetap bebas demam dan tidak menggunakan Tylenol dalam 36 jam terakhir, dan seperti yang dia katakan pada hari Selasa, gejala presiden "hampir sepenuhnya teratasi."

O'Connor mengatakan Joe Biden akan "meningkatkan durasi pengujiannya" untuk COVID-19 karena risiko kambuhnya infeksi virus itu seperti yang dialami beberapa pasien yang diobati dengan Paxlovid.

Presiden AS itu menyelesaikan perawatannya selama lima hari pada Senin 25 Juli malam waktu setempat. Surat itu tidak merinci seberapa sering Biden akan menjalani uji COVID-19.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Usia Lanjut Joe Biden Picu Kekhawatiran

Sementara Joe Biden dilaporkan dalam kesehatan umum yang baik, sebagai presiden AS tertua yang pernah terpilih, usianya meningkatkan kekhawatiran atas dampak COVID-19.

Menghadapi beban kerja yang berat, Biden - seperti presiden lain sebelum dia - telah menunjukkan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir: jalannya lebih kaku, rambutnya lebih tipis, dan pidatonya kurang lancar daripada ketika dia menjabat pertama kali.

Dan secara politik Biden berada dalam fase sulit kepresidenannya, menghadapi pemilihan paruh waktu November yang diperkirakan akan menyakitkan bagi Partai Demokratnya, serta penurunan peringkat persetujuan pribadi.

Gedung Putih telah menekankan sejak diagnosis positif COVID-19 Biden bahwa presiden telah divaksinasi dosis penuh dan dua kali booster -- dan O'Connor menegaskan kembali bahwa ia diharapkan "merespon dengan baik" terhadap pengobatan.

"Tidak ada apa pun dalam perjalanan penyakitnya sejauh ini yang memberi saya alasan untuk mengubah harapan awal itu," tulisnya.

4 dari 4 halaman

Joe Biden Pertama Kali Positif COVID-19

Presiden AS dinyatakan positif COVID-19 dalam tes antigen cepat pada Kamis 21 Juli 2022 pagi, lalu hasilnya dikonfirmasi oleh tes PCR (polymerase chain reaction).

Dia dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang baik, tetapi sebagai presiden AS tertua yang pernah terpilih, usianya meningkatkan kekhawatiran atas dampak COVID-19.

Pemeriksaan fisik pada November tahun lalu menemukan Biden "layak untuk bertugas".

Tetapi menghadapi beban kerja yang berat, Biden - seperti presiden lain sebelum dia - menunjukkan tekanan: jalannya lebih kaku, rambutnya lebih tipis, dan pidatonya sedikit kurang lancar daripada saat pertama kali menjabat.

Secara politis Biden juga berada dalam masa kepresidenannya yang sulit, menghadapi pemilihan paruh waktu November yang diperkirakan akan menyakitkan bagi Partai Demokratnya, serta penurunan peringkat persetujuan pribadi.

Tes terakhir Joe Biden sebelumnya untuk COVID-19 adalah hari Selasa 19 Juli 2022. Saat itu hasilnya negatif.

Ini adalah pertama kalinya Joe Biden dinyatakan positif terinfeksi Virus COVID-19.

Infeksi Joe Biden terjadi ketika AS melihat peningkatan kasus COVID-19 dan lebih dari 1 juta orang telah meninggal karena COVID-19 sejak pandemi dimulai.

Diagnosis positif Joe Biden terjadi kurang dari seminggu setelah kunjungannya ke Timur Tengah, di mana ia mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dunia di Israel dan Arab Saudi. Saat berada di luar negeri, Biden terlihat berjabat tangan, mengepalkan tangan, dan memeluk pemimpin lainnya.

Gedung Putih saat ini sedang melakukan pelacakan kontak bagi mereka yang mungkin merupakan kontak dekat Biden, menurut seorang pejabat, sejak hasil tes COVID-19 positif. Rencananya kontak dekat akan diberitahu pada hari Kamis, termasuk anggota Kongres dan pers.

Mengutip situs whitehouse.gov, pihak Gedung Putih menyatakan akan memberikan pembaruan harian tentang status Presiden Joe Biden saat ia terus menjalankan tugas penuh kantornya ketika dalam masa isolasi mandiri.

"Sesuai protokol standar untuk setiap kasus positif di Gedung Putih, Unit Medis Gedung Putih akan menginformasikan semua kontak dekat Presiden pada hari ini, termasuk Anggota Kongres dan anggota pers yang berinteraksi dengan Presiden AS selama perjalanan kemarin," jelas pihak Gedung Putih dalam pernyataan tertulisnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.