Sukses

Terowongan Runtuh di Kashmir India, 10 Orang Tewas

Lebih dari selusin pekerja terkubur hidup-hidup setelah terowongan adit yang sedang dibangun ke terowongan T3 di Kashmir yang dikuasai India runtuh pada Kamis malam.

Liputan6.com, Kashmir - Terowongan runtuh di Kashmir yang dikuasai India pada Kamis 19 Mei 2022, kemudian Jumat 20 Mei, satu orang dilaporkan tewas. Tim penyelamat kemudian pada Sabtu 21 Mei menemukan jasad sembilan pekerja lagi, menjadikan jumlah korban meninggal dunia menjadi 10 orang.

Mengutip ABC News, Minggu (22/5/2022), terowongan runtuh itu adalah bagian dari sistem terowongan jalan raya pegunungan yang sedang dibangun di wilayah Himalaya ketika runtuh Kamis malam. Jenazah seorang pekerja ditemukan hari Jumat.

Aamir Ali, seorang pejabat di departemen manajemen bencana pemerintah, mengatakan hari Sabtu bahwa jasad semua pekerja yang hilang telah ditemukan. Kru darurat menggunakan alat berat untuk membersihkan puing-puing di lokasi ambruk di Distrik Ramban selatan.

Para pejabat mengatakan bagian yang runtuh adalah terowongan pendekatan yang digunakan untuk ventilasi dan memindahkan persediaan dan peralatan ke terowongan utama yang sedang dibangun.

Terowongan itu adalah bagian dari jaringan jembatan dan terowongan yang luas di jalan raya strategis yang menghubungkan dua kota utama Srinagar dan Jammu di wilayah yang disengketakan di India.

Associated Press melaporkan bahwa rekaman video dari Polisi Perbatasan Indo-Tibet menunjukkan orang-orang yang dibantu untuk menyelamatkan diri saat bagian dari lereng bukit di luar pintu masuk terowongan mulai bergeser.

"Tiga pekerja sedang dirawat di rumah sakit," kata Aamir Ali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Identitas Korban Tewas

Mengutip Indian Express, tim penyelamat yang mencari sembilan pekerja yang terkubur di bawah puing-puing terowongan adit yang sedang dibangun di Distrik Ramban Jammu dan Kashmir menemukan jasad mereka semua pada hari Sabtu.

Adit adalah lorong atau terowongan yang hampir mendatar, yang menyediakan akses ke dan dari pekerjaan bawah tanah di dalam terowongan.

Dengan ini, jumlah korban tewas dalam runtuhnya terowongan Kamis malam di Makerkote dekat Ramsu naik menjadi sepuluh. Tim penyelamat sebelumnya pada Jumat sore menemukan jasad seorang pekerja bersama dengan pekerja lain yang terkubur di bawah puing-puing.

Para pekerja yang meninggal tersebut diidentifikasi sebagai:

  1. Jadav Roy (23) dari Benggala Barat
  2. Gautam Roy (22) dari Benggala Barat
  3. Sudhir Roy (31) dari Benggala Barat
  4. Dipak Roy (33) dari Benggala Barat
  5. Parimal Roy (38) dari Benggala Barat
  6. Shiva Chowhn (26) dari Assam
  7. Nawaraj Chowdhury (26) dari Nepal
  8. Khushi Ram (25), dari Nepal
  9. Muzaffar (38) warga Ramban Jammu 
  10. Israt (30) warga Ramban Jammu

 

3 dari 4 halaman

Upaya Penyelamatan Sempat Tertunda Akibat Tanah Longsor Baru

Operasi penyelamatan dilanjutkan pada Sabtu pagi, sempat dihentikan pada malam sebelumnya setelah tanah longsor baru di lokasi terowongan.

Lebih dari selusin pekerja terkubur hidup-hidup setelah terowongan adit yang sedang dibangun ke terowongan T3 runtuh pada Kamis malam. Mereka hanya melubangi tiga meter dari lereng bukit di sisi Makerkote terowongan ketika kecelakaan itu terjadi, kata sejumlah sumber.

Sumber tersebut menambahkan bahwa tiga pekerja diselamatkan selama dua jam pertama dan dilarikan ke rumah sakit.

Terowongan adit yang runtuh adalah bagian dari terowongan T3 yang dibangun untuk melewati bentangan Panthiyal yang rawan longsor di sepanjang jalan raya nasional Jammu-Srinagar, di mana orang-orang terbunuh setiap tahun setelah tertimpa batu yang jatuh dari sisi bukit. Jalan juga masih sering terhalang karena tanah longsor.

Setidaknya lima terowongan sedang dibangun untuk melewati "killer" stretch atau bentangan "pembunuh" sepanjang tiga kilometer ini dari Panthyal ke Makerkote, menurut sejumlah sumber.

Sejumlah terowongan sedang dibangun sebagai bagian dari pekerjaan pelebaran jalan di sepanjang jalan raya nasional, tetapi ini adalah kecelakaan pertama, tambah sejumlah sumber.

Sebuah laporan informasi pertama terkait kecelakaan tersebut didaftarkan pada sections 287, 336, 337 & 304A di kantor polisi Ramban.

4 dari 4 halaman

Jembatan Layang di India Ambruk, 18 Orang Tewas

Sementara itu, sedikitnya 18 orang tewas dan belasan orang terperangkap di Kota Varanasi, India, setelah jembatan layang ambruk dan menghancurkan kendaraan di bawahnya pada bulan yang sama tahun 2018.

Jembatan layang itu masih dibangun ketika sebagian struktur semennya jatuh menimpa jalan raya yang berada di bagian bawah.

Dikutip dari BBC pada Rabu (16/5/2018), petugas meyakini masih ada beberapa korban lain yang masih terperangkap.

Meski begitu, otoritas setempat belum berani memperkirakan jumlah korban tewas dan cedera dalam insiden tersebut.

Foto-foto dan video dari tempat kejadian menunjukkan mobil dan bus hancur tertimpa beton, dan membuat banyak penumpang di dalamnya terperangkap.

Berbagai media di India melaporkan bahwa segelintir orang berhasil diselamatkan, setelah tujuh alat berat dikerahkan untuk mengangkat pilar beton.

"Setidaknya empat mobil, sebuah becak otomatis dan sebuah minibus hancur di bawahnya," kata saksi mata yang berada di dekat lokasi kejadian ketika jalan layang tersebut ambruk.

Stasiun televisi swasta India, NDTV, juga melaporkan bahwa banyak dari mereka yang terperangkap di bawah beton, diyakini sebagai pekerja konstruksi yang tengah membangun jalan layang tersebut.

Perintah penyelidikan telah dimulai secara intensif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.