Sukses

Arab Saudi Beri Bantuan Senilai Rp 143 Miliar untuk Pengungsi Ukraina

Raja Salman telah menginstruksikan badan amal kemanusiaan Arab Saudi untuk memberikan bantuan medis dan tinggal yang mendesak senilai $10 juta atau sekitar Rp 143,6 miliar kepada para pengungsi Ukraina.

Liputan6.com, Riyadh - Raja Salman telah menginstruksikan badan amal kemanusiaan Arab Saudi untuk memberikan bantuan medis dan tempat tinggal yang mendesak senilai $10 juta atau sekitar Rp 143,6 miliar kepada para pengungsi Ukraina yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, terutama Polandia, setelah invasi Rusia.

Inisiatif untuk para pengungsi Ukraina terdampak perang Rusia Ukraina ini dijalankan dengan berkoordinasi dengan pemerintah Polandia dan PBB.

"Raja Salman mengarahkan KSrelief untuk memberikan bantuan medis dan tempat tinggal yang mendesak senilai $ 10 juta kepada pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga," demikian sebuah twit pada hari Rabu dari Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (14/4/2022): 

Dr. Abdullah Al-Rabeeah, pengawas umum pusat tersebut, mengatakan arahan raja yang murah hati itu merupakan perpanjangan dari upaya Kerajaan untuk membantu yang membutuhkan dan meringankan penderitaan di seluruh dunia.

PBB, yang bekerja bersama organisasi lain untuk mendukung mereka yang meninggalkan Ukraina, mengatakan pada 6 April, lebih dari 4,3 juta orang telah meninggalkan negara Eropa Timur itu. Mayoritas, 2.514.504 pengungsi, telah berlindung di Polandia, dengan Rumania menerima 662.751, Hongaria 404.021, dan Moldova 401.704.

Arab Saudi, melalui KSrelief, adalah salah satu donor utama bantuan kemanusiaan. Tahun lalu, Kerajaan berada di peringkat ketiga secara global dan pertama di dunia Arab untuk penyediaan bantuannya, dengan total hibah lebih dari $841 juta.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Arab Saudi Alokasikan Kuota Haji 2022 Sebesar 85% untuk Jemaah Asing

Sementara itu, jemaah asing akan menjadi bagian terbesar dari jutaan peziarah yang diizinkan melaksanakan Haji 2022. Keputusan itu diumumkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Selasa 12 April.

Jemaah haji dari luar negeri diperkirakan mencapai 85 persen dari total jumlah yang hadir. Sebelumnya, jemaah haji dari luar ARab Saudi dilarang hadir dalam dua tahun terakhir karena pandemi virus corona COVID-19, seperti dikutip dari laman The National, Rabu (13/4/2022).

"Sangat penting bagi pemerintah untuk menjaga keselamatan dan keamanan jemaah haji, serta pengunjung Masjid Nabawi," kata pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pada 2022 ini, Arab Saudi ingin memberikan jumlah "maksimum" kepada jemaah yang berkesempatan melakukan haji dari seluruh dunia.

Ibadah Haji 2022 akan terbuka untuk warga di bawah usia 65 tahun yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jamaah yang berasal dari luar kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif COVID-19 yang diambil dalam waktu 72 jam sejak keberangkatan ke kerajaan.

Kementerian mengatakan semua jemaah harus mengikuti protokol kesehatan dan mematuhi tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka saat melakukan haji.

Pada 2020, kerajaan menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran COVID-19 dan haji dibatasi untuk 1.000 jemaah haji domestik. Lalu 2021, Kementerian Haji mengumumkan hanya penduduk dan warga yang diizinkan untuk melakukan haji. Jumlahnya kemudian dibatasi menjadi 60.000 karena ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

Ibadah haji biasanya menarik sekitar dua juta Muslim dan menghasilkan $ 12 miliar untuk Arab Saudi setiap tahun. Haji 2022 akan dimulai pada 7 Juli.

3 dari 4 halaman

Ditambah Satu Juta Kuota Haji

Jemaah asing akan menjadi bagian terbesar dari jutaan peziarah yang diizinkan melaksanakan Haji 2022. Keputusan itu diumumkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Selasa 12 April.

Jemaah haji dari luar negeri diperkirakan mencapai 85 persen dari total jumlah yang hadir. Sebelumnya, jemaah haji dari luar Arab Saudi dilarang hadir dalam dua tahun terakhir karena pandemi virus corona COVID-19, seperti dikutip dari laman The National, Rabu (13/4/2022).

"Sangat penting bagi pemerintah untuk menjaga keselamatan dan keamanan jemaah haji, serta pengunjung Masjid Nabawi," kata pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pada 2022 ini, Arab Saudi ingin memberikan jumlah "maksimum" kepada jemaah yang berkesempatan melakukan haji dari seluruh dunia.

Ibadah Haji 2022 akan terbuka untuk warga di bawah usia 65 tahun yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jamaah yang berasal dari luar kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif COVID-19 yang diambil dalam waktu 72 jam sejak keberangkatan ke kerajaan.

Kementerian mengatakan semua jemaah harus mengikuti protokol kesehatan dan mematuhi tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka saat melakukan haji.

Pada 2020, kerajaan menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran COVID-19 dan haji dibatasi untuk 1.000 jemaah haji domestik. Lalu 2021, Kementerian Haji mengumumkan hanya penduduk dan warga yang diizinkan untuk melakukan haji. Jumlahnya kemudian dibatasi menjadi 60.000 karena ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 .

Ibadah haji biasanya menarik sekitar dua juta Muslim dan menghasilkan $ 12 miliar untuk Arab Saudi setiap tahun. Haji 2022 akan dimulai pada 7 Juli.

 

4 dari 4 halaman

Aturan COVID-19 Dilonggarkan

Kota di Arab Saudi akan menggelar buka puasa bersama dengan meja sepanjang 500 meter. Buka bersama sudah mulai diizinkan di Saudi di tahun ketiga pandemi COVID-19. 

Dilaporkan Arab News, Selasa (5/4), acara akan digelar di kota Al-Seih dengan berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan sektor swasta. Meski demikian, acara itu diprediksi tak akan memecahkan rekor dunia. 

Selain iftar, acara juga akan menyediakan acara seperti teater anak. 

Aturan COVID-19 sudah dilonggarkan, sehingga mobilitas masyarakat semakin bebas. The National melaporkan bahwa masjid-masjid di Arab Saudi bisa menggelar bukber jika telah mendapatkan izin. 

Menurut The National, aturan social distancing juga suddah dicabut di Arab Saudi, namun pengunjung tetap harus memakai masker.

Umrah dapat dilakukan apabila seseorang mendapatkan izin valid dari aplikasi pemerintah: Eatmarna.

Pemerintah Arab Saudi juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menggunakan kecerdasan buatan di aplikasi-aplikasi untuk menunjang ibadah. Robot pun akan dipakai untuk mendistribusikan air Zamzam dan sterilisasi area ibadah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Selasa (5/4/2022), ada 116 kasus baru di COVID-19. Kota Jeddah mencatat kasus baru tetinggi, yakni 24 kasus sehari.

Total vaksinasi di Saudi telah tembus 60,3 juta dosis. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.