Sukses

Pasokan Gandum Terganggu Perang Ukraina, Asia Bergantung pada China

Perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi Barat yang mengikutinya memberi tekanan pada negara-negara di Asia Tengah.

Liputan6.com, Beijing - Perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi Barat yang mengikutinya memberi tekanan pada negara-negara di Asia Tengah yang mengimpor gandum dan pasokan penting lainnya dari wilayah tersebut.

Pada hari Kamis (1/4), Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev mengatakan negaranya harus bergabung dengan rantai produksi makanan China serta Korea dan Jepang sesegera mungkin.

Ia juga mendesak kedutaan Uzbekistan di Eropa, Turki dan India untuk menjangkau perusahaan lokal.

Tashkent juga menawarkan insentif kepada Rusia, Ukraina, dan perusahaan terkait Belarus dan membuka lebih luas pasar Uzbekistan bagi produsen makanan, demikian menurut layanan pers Mirziyoyev.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bergantung pada Rusia

Lima negara bekas Soviet di Asia Tengah saling bergantung dengan satu sama lain dan Rusia untuk impor gandum.

Di Asia Tengah harga gandum dan tepung telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19 dan kekeringan regional.

Peningkatan harga itu kemungkinan akan berlanjut dengan perang Rusia-Ukraina dan kemungkinan Rusia akan menghentikan sementara ekspor biji-bijian ke negara-negara bekas Soviet.

Para ahli mengatakan negara-negara Asia Tengah sekarang sedang menjajaki pemasok dari negara lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini