Sukses

Kekerasan Seksual di Industri Film: Harvey Weinstein hingga Penyalin Cahaya

Kasus pelecehan seksual Harvey Weinstein sempat mengguncang Hollywood. Kini, kasus serupa terjadi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Film Penyalin Cahaya (The Photocopier) menuai pujian besar dari sinefil lokal karena dinilai menyajikan cerita menarik, serta topiknya sangat relevan: kekerasan seksual.

Penyalin Cahaya berhasil mendapatkan Piala Citra 2021 untuk film terbaik. Kategori itu diumumkan langsung oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Kabar terkini, salah satu penulis naskah Penyalin Cahaya diduga terlibat kasus kekerasan seksual. Awalnya kasus itu ramai di Twitter, kemudian akun resmi film tersebut memberikan klarifikasi.

"Berdasarkan informasi yang kami terima dari suatu komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual, kami mendapati sebuah nama dari tim film 'Penyalin Cahaya' tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya," tulis akun Film Penyalin Cahaya di Twitter, dikutip Selasa (11/1/2022).

Solusi yang diambil pihak film adalah menghapus nama terduga dari kredit film. Pihak studio masih belum memberikan pernyataan lengkap mengenai kasus yang dimaksud. 

Kasus ini membuat kasus kekerasan seksual di industri perfilman nasional disorot. Ini juga mengingatkan kepada kasus yang terjadi di Hollywood, yakni skandal Harvey Weinstein. 

Tetapi, kasus Weinsten bukanlah yang pertama atau yang terakhir. Sutradara Roman Polanski juga punya rekam jejak tuduhan kasus terkait seks. Dan penulis naskah muda Max Landis juga terjerat kasus pelecehan.

Berikut rangkuman kasusnya:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Harvey Weinstein

Nama "Weinstein" muncul di awal film-film bermutu di Hollywood. Sebut saja The King's Speech (2010), The Iron Lady (2011), Silver Linings Playbook (2012), Django Unchained (2012), Philomena (2013), The Imitation Game (2014), Begin Again (2014), hingga The Hateful Eight (2015). 

The King's Speech meraih piala film terbaik di Oscar. Jennifer Lawrence menjadi salah satu aktris termuda yang meraih Oscar berkat aktingnya di Silver Linings Playbook. Dan Meryl Streep meraih piala Oscar ketiganya berkat The Iron Lady.

Harvey Weinstein tampaknya berhasil menguasai Hollywood, hingga kemudian rekam jejak kasus seksnya terkuak oleh The New York Times dan The New Yorker padda 2017.

Puluhan wanita mengaku pernah menjadi korban dari Harvey Weinstein. Akibatnya, gerakan #MeToo menjadi populer di AS untuk mengungkap pelaku kekerasan seksual.

Harvey Weinstein dinyatakan bersalah pada 2020 atas pemerkosaan dan tindakan kekerasan seksual lainnya. Ia divonis penjara 23 tahun.

 

 
3 dari 4 halaman

2. Roman Polanski

Kasus Roman Polanski terjadi pada 1977 dan masih terus menghantui industri film hingga hari ini. 

BBC melaporkan bahwa Polanski dituduh memperkosa seorang gadis bernama Samantha Gailey yang waktu itu berusia 13 tahun. Ia akhirnya ditangkap dan ditahan di Swiss pada 2009.

Kasusnya saat itu memicu reaksi besar di Eropa, terutama di Polandia dan Prancis. Polanski memiliki kewarganegaraan dua negara tersebut. 

DW.com melaporkan bahwa Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengingatkan kalau kasus Polanski terkait kasus seks dengan anak, sehingga meminta kabinet menahan diri. 

Sementara, Menteri Komunikasi Prancis Frédéric Mitterrand membela habis-habisan Polanksi. Ia berkata kasus lama Polanski tidak ada artinya. 

Mitterrand sendiri dituduh pernah berhubungan seks dengan laki-laki di bawah umur ketika berada di Thailand. Namun, ia bersikeras laki-laki itu tidak di bawah umur.

4 dari 4 halaman

3. Max Landis

Max Landis merupakan penulis naskah dari Chronicle dan Bright. Ia adalah putra dari sutradara John Landis.

Ia juga pernah masuk daftar 30 Under 30 dari majalah Forbes.

Pada 2017, karier Landis tersandung tuduhan kekerasan seksual. Kabar itu turut dirilis oleh media The Daily Beast yang mengungkap pola kekerasan emosional, fisik, dan seksual yang dilakukan Landis.

Totalnya, ada delapan perempuan yang angkat bicara.

Sutradara Chronicle, Josh Trank, mengaku percaya dengan tuduhan mengenai Landis. IndieWire melaporkan bahwa Trank akhirnya melarang Landis untuk mendekati lokasi syuting.

Sementara, IndieWire menyebut bahwa tingkah laku Landis sebetulnya sudah beredar sejak lama. Hal itu mengacu kepada wawancara Landis terkait perempuan yang bernuansa seksual. 

Ia akhirnya dilepas oleh manajemennya pada 2019. Hingga kini, ia masih aktif di Instagram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.