Sukses

Patung Perwira Militer Iran Qasem Soleimani Dibakar Massa

Perwira militer Iran, Qasem Soleimani, tewas akibat serangan drone AS yang diperintahkan Donald Trump.

Liputan6.com, Shahrekord - Sekelompok massa di Iran membakar patung Qasem Soleimani yang baru saja diungkap ke publik. Qasem Soleimani adalah perwira militer yang berpengaruh di Iran.

Ia tewas pada 3 Januari 2020 usai ditarget drone kiriman Donald Trump. Soleimani tewas di lokasi usai mobilnya hancur terbakar.

Patung Qasem Soleimani didirikan di Shahrekord dan diresmikan pejabat pemerintah pada 6 Januari 2021. Beberapa jam kemudian, patung itu dibakar. 

Menurut laporan Arab News, Jumat (7/1/2021),  patung itu dibakar oleh gerakan opisisi Iran, yakni Organisasi Mujahidin Rakyat Iran. Pengamat menyebut Soleimani adalah sosok yang sebenarnya dibenci.

"Rakyat Iran membenci Soleimani karena perannya yang aktif dan langsung pada penindasan berdarah di beberapa demo national di Iran," ujar Ali Safavi, anggota Komite Hubungan Luar Negeri di Dewan Nasional Resistensi Iran.

Hal lain yang disorot adalah manuver Soleimani di luar negeri dengan mempersenjatai proksi Iran di Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman.

Sementara, kantor berita Iran, ISNA, menyebut patung Soleimani dibakar oleh "individu-individu yang tak dikenali."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan 2 Tahun Kematian Soleimani

ISNA juga melaporkan terkait peringatan dua tahun kematian Soleimani. Acara digelar secara publik di Teheran pada 3 Januari 2022. 

Pada foto-foto yang beredar, tampak massa berkumpul membawa bendera Iran dan foto Soleimani. Masyarakat yang datang tampak tertib memakai masker. 

Sebelumnya, Zaenab Soleimani, juga mengecam Donald Trump. Wanita itu menuntut adanya pembalasan. 

Soleimani tewas ditembak drone Donald Trump di Baghdad, Irak. Donald Trump mengaku sedang makan es krim di Mar-a-Lago, Florida, ketika serangan terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.