Sukses

Polandia Blokir Ratusan Migran di Perbatasan Belarusia

Pemerintah Polandia tidak mengizinkan ratusan migran di perbatasan Belarusia.

Liputan6.com, Warsaw - Polandia mengatakan telah menolak upaya para migran untuk memasuki negara itu di perbatasan timurnya dengan Belarusia, memperingatkan bahwa ribuan lainnya sedang dalam perjalanan.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (9/11/2021) rekaman video menunjukkan ratusan orang di dekat pagar perbatasan kawat berduri, beberapa orang mencoba masuk secara paksa.

Pemerintah Polandia mengadakan pertemuan krisis pada hari Senin dan mengerahkan 12.000 tentara ke wilayah tersebut.

Polandia menuduh Belarusia mendorong para migran menuju perbatasan, menggambarkannya sebagai aktivitas bermusuhan.

Polandia, Lithuania dan Latvia mengatakan ada lonjakan jumlah orang yang mencoba memasuki negara mereka secara ilegal dari Belarus dalam beberapa bulan terakhir. 

Banyak dari mereka datang dari Timur Tengah dan Asia.

Uni Eropa menuduh Presiden Belarusia yang otoriter, Alexander Lukashenko memfasilitasi arus masuk sebagai pembalasan terhadap sanksi.  

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polemik Migran di Polandia

Polandia, yang telah dikritik karena mendorong kembali migran dan pengungsi di perbatasannya, telah menanggapi sejumlah besar orang yang tiba di sana dengan membangun pagar kawat berduri.

Penjaga Perbatasan Polandia juga mengatakan akan menutup perbatasannya dengan Belarus di Kuznica mulai Selasa pagi.

Kondisi para migran di perbatasan sangat tidak bersahabat hingga mematikan, dan ketakutan telah meningkat untuk keselamatan mereka selama musim dingin di bawah nol derajat di kawasan itu.

Karena mereka segera diusir dari Polandia dan Belarus menolak untuk mengizinkan mereka kembali, orang-orang pun terdampar dan membeku di hutan Polandia. Bahkan, beberapa telah meninggal karena hipotermia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini