Sukses

Menegangkan, Akses Masuk ke Pulau di Jepang Ini Harus Pakai Cara Ekstrem

Ide ini diinisiasi oleh perusahaan Jepang yang pernah bangkrut.

Liputan6.com, Pulau Daito - Minamidaitō-jima merupakan sebuah pulau kecil di Jepang yang dikelilingi oleh terumbu karang menjulang tinggi. Sehingga pulau ini tidak memiliki pantai ataupun dermaga. Untuk itu, akses masuk ke pulau terasa sulit dijangkau. Satu-satunya jalan adalah diangkat oleh crane atau derek untuk bisa menuju ke pulau tersebut.

Ternyata, aktivitas crane mengangkut orang atau perahu kecil ini sudah berlangsung selama 50 tahun di kepulauan Okinawa, Minami-daitojima, alias Pulau Daito.

Penyebab kapal besar tidak bisa memasuki karena pertumbuhan terumbu karang yang letaknya terbilang tinggi di pinggiran pulau. Untuk menghindari berbahaya dan jalan tercepat untuk bisa mencapai atau meninggalkan pulau ini adalah diangkat oleh crane. Dari sebelumnya sudah menggunakan kapal yang berlabuh hingga 4 hingga 6 meter dari lokasi pulau.

Agar perahu-perahu tidak terbawa arus laut. Perahu terlebih dahulu diamankan dengan tali dan rantai yang terpasang di sana. Sementara orang-orang harus masuk ke dalam sangkar seperti lift dengan pintu tertutup rapat. Lalu Anda akan merasakan bak terlempar ke udara oleh crane milik industri besar di pulau itu.

Proses pengangkutannya mirip seperti naik kereta gantung. Namun, sensasi yang ditawarkan jauh lebih menegangkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi Geografis dan Biaya yang Tinggi Jadi Alasan Memakai Crane

Daito Kaiun sebagai perusahaan yang bertanggung jawab mengoperasikan crane. Rupanya mewarisi metode cerdik ini dari perusahaan lain yang bangkrut beberapa dekade lalu.

Melansir dari Oddity Central pada Senin (05/07/2021). Tomonori Miura sebagai operator crane di Pulau Daito mengatakan kepada Situs Japan J-Town bahwa membangun dermaga yang kokoh membutuhkan biaya lebih besar alias mahal, apalagi kondisi geografis dinilai sulit. Untuk itu, mereka memanfaatkan metode anti-mainstream ini dan merasa lebih menyukainya.

Miura mengungkapkan perusahaannya tersebut menggunakan dua jenis lift untuk mengangkat orang di dalam dan di luar pulau. Satu tanpa atap untuk cuaca cerah, dan yang tertutup rapat untuk hari hujan dan badai.

“Saya terkejut bahwa kecepatannya lebih cepat dari yang saya harapkan. Saya sangat menikmatinya dan merasa sangat senang daripada takut. Akan tetapi, saya pikir orang punya phobia ketinggian pasti akan merasa takut,” ujar Tanuki Neko, yang baru saja pergi ke Daito.

Bagi yang takut ketinggian, Minamidaitō-jima juga menyediakan pesawat untuk bisa mengakses. Meskipun tak memiliki pantai dan pelabuhan, ternyata pulau Minamidaitō-jima sudah dilengkapi fasilitas bandara bernama Minami Daito (KTD). Namun penerbangan yang tersedia hanya 1-2 penerbangan per minggu, menengok perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi.

 

Reporter: Bunga Ruth

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.