Sukses

Lengan Kerap Mati Rasa Saat Bangun Tidur? Ini Alasan dan Solusinya

Saat bangun tidur terkadang seseorang merasakan mati rasa pada tubuhnya, seperti bagian lengan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari kita pernah mengalami bangun tidur di tengah malam, hanya untuk menyadari bahwa lengan atau tangan kita mati rasa.

Kadang-kadang, kita juga merasakan sensasi tertusuk-tusuk, seolah-olah kesemutan kecil menembus kulit.

Mengutip dari Bright Side, Rabu (31/3/2021), istilah medis untuk situasi ini adalah paresthesia.

Institut Gangguan Neurologis dan Stroke Nasional mengatakan paresthesia dapat terjadi di berbagai bagian tubuh.

Ini terjadi tanpa peringatan, dan biasanya dipicu oleh tekanan berkelanjutan pada saraf.

Paresthesia umumnya tidak berbahaya jika cepat berlalu, tetapi bisa menjadi gejala penyakit yang mendasari bila sering dialami.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemungkinan penyebab paresthesia

Pada beberapa kegiatan saat melakukan aktivitas seringkali kita tidak menyadari akibatnya, salah satu akibatnya mungkin akan mengalami parasthesia.

Tidur tengkurap dengan tangan di bawah tubuh, berbaring telentang dengan tangan di bawah kepala, atau tertidur miring dan memutar lengan adalah posisi tidur yang buruk yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf kita.

Ini mengakibatkan gangguan pada aliran darah, dan sistem saraf kita bereaksi dengan perasaan kesemutan.

Memperhatikan asupan vitamin untuk tubuh juga penting agar tidak terjadi kekurangan vitamin.

Vitamin B12 - yang secara alami ditemukan dalam daging, ikan, unggas, dan produk susu - menjaga kesehatan saraf dan sel darah kita.

Kekurangan vitamin B12 dalam tubuh dapat menyebabkan masalah saraf, yang dapat bermanifestasi melalui penurunan atau sensasi kesemutan.

Tidak hanya dari luar seperti vitamin, saat kita cemas atau stres tubuh akan mengaktifkan respons melawan sehingga mempengaruhi beberapa titik di tubuh kita.

Reaksi fisiologis ini melibatkan pengalihan aliran darah ke bagian tubuh lain yang lebih penting untuk kelangsungan hidup kita.

Stres juga dapat menyebabkan ketegangan pada otot kita, yang dapat menyebabkan nyeri kesemutan.

Paresthesia kronis juga bisa menjadi gejala kondisi medis yang memengaruhi sistem saraf tubuh.

Jika mati rasa disertai dengan kelemahan otot atau gejala lainnya, sebaiknya segera temui dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda.

 

3 dari 4 halaman

Menghindari atau meminimalkan parasthesia

Meskipun dapat hilang dengan cepat, namun parasthesia tidak dapat diremehkan.

Jika terjadi terus menerus, penyakit ini bisa membawa dampak serius dan tentunya tidak baik untuk tubuh.

Beberapa hal yang dapat dilakukan:

1. Melakukan peregangan otot sebelum melakukan aktivitas berat atau setelah bangun tidur

2. Mengatur posisi tidur yang baik, lengan tidak menjadi tumpuan kepala untuk tidur.

3. Gunakan penyangga pergelangan tangan atau handuk saat tidur

4. Terapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga, meminum vitamin, dan sebagainya.

5. Perhatikan tanda-tanda peringatan yang membutuhkan perhatian segera.

 

Reporter: Veronica Gita

4 dari 4 halaman

Infografis Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.