Sukses

Ondel-Ondel Taiwan Kembali Meriahkan Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Melihat ondel-ondel Taiwan yang berjoget dengan alunan musik elektronik.

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Cap Go Meh di Jakarta turut diramaikan oleh ondel-ondel versi Taiwan, Electric-Techno Neon Gods yang berjoget mengikuti alunan musik elektro. 

Para ondel-ondel ini didatangkan langsung oleh Taiwan melalui dukungan perwakilan Taiwan di Indonesia serta undangan pemerintah RI.  

Sosok-sosok di balik ondel-ondel ini merupakan anak-anak remaja. Meski kostum ondel-ondel itu cukup besar, mereka semua tetap bisa menari secara dinamis di panggung pertunjukan. 

Pertunjukan Electric-Techno Neon Gods adalah inovasi seni dari Kuil Taitzu di Taiwan. Anak-anak remaja mengikuti kegiatan ekskul menjadi ondel-ondel ini dengan fasilitas dari pihak kuil. 

"Kuil Taitzu adalah pionir yang menciptakan tarian baru ini," ujar pengurus Kuil Taitzu, Wang Chen Ming, melalui penerjemah saat berkunjung ke Jakarta, Jumat (7/2/2020). 

Wang Chen Ming berkata aktivitas Electric-Techno Neon Gods telah berlangsung selama belasan tahun. Kini, mulai banyak kuil-kuil lain yang mengikuti jejak Kuil Taitzu dalam memberikan seni serupa.

Selain aktif di Taiwan, kelompok ondel-ondel ini ternyata sudah sering hadir merayakan Cap Go Meh di Bogor selama lima tahun terakhir. Pada Sabtu ini, mereka juga akan kembali beraksi di Kota Hujan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turis Ramai di Kuil Taitzu

Kuil Taitzu di Tainan juga kerap dikunjungi para turis. Umumnya turis yang datang berasal dari Singapura, Malaysia, dan China. 

Wang Chen Ming berkata pernah dalam sehari ada total 1.200 delegasi yang datang ke kuil. Kota Tainan sendiri berada di pesisir barat daya Taiwan. 

Tentunya, salah satu daya tarik kuil itu adalah ondel-ondel tersebut. Selain itu juga kisah sejarahnya. 

Kuil ini dibangun saat Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing berkuasa. Leluhur yang berasal dari Fujian, China daratan, yang pergi dari kampung halaman mereka demi menghindari perang.

Mereka pun turut membawa artefak keagamaan dari daerah asal ketika menyeberangi Selat Taiwan menuju Tainan. 

Pada 1688, penduduk desa setempat membangun kuil Taitzu pada 1668. Tahun 1728 kuil itu diekspansi dan secara bertahap menjadi pusat ibadah agama rakyat setempat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.