Sukses

Hubungan Memanas, Menlu Retno Minta Iran dan AS Menahan Diri

Menlu Retno akan temui Dubes AS dan Iran agar kedua pihak menahan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan bertemu dengan Dubes Iran dan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Senin (6/1/2020), pukul 15.00 WIB. Dalam pertemuan yang akan digelar terpisah itu, Retno akan menyampaikan sikap Indonesia terkait hubungan kedua negara yang tengah memanas.

"Saya akan melakukan pertemuan dengan Dubes Iran dan secara terpisah dengan Dubes Amerika untuk menyampaikan pesan harapan Indonesia agar masing-masing pihak menahan diri sehingga tidak terjadi ekskalasi di Timur Tengah," jelas Retno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/1/2020).

Hubungan kedua negara memanas lantaran Jenderal Militer Iran Qasem Soleimani tewas dalam serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat. Kelompok pemberontak Houthi Yaman menyerukan penyerangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di kawasan itu sebagai aksi balasan.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan biro politik kelompok Houthi, para pemberontak itu menganggap pembunuhan Soleimani sebagai "kejahatan perang", seraya mengatakan bahwa "menyerang pangkalan militer Amerika di kawasan itu merupakan satu-satunya solusi yang tersedia."

"Orang-orang di kawasan itu harus menyadari bahwa keamanan dan stabilitas mereka tunduk pada upaya pembebasan hingga pengusiran penjajah Amerika," bunyi pernyataan tersebut.

Mohammed Ali al-Houthi, pemimpin kelompok Houthi, juga sangat mengutuk "pembunuhan Soleimani" dan menyerukan "tanggapan yang cepat dan langsung", seperti dilansir Xinhua, Minggu (5/1/2020).

Pemerintah Iran pun telah menunjukan penerus Soleimani, yakni Esmail Ghaani yang berjanji akan meneruskan tugas Soleimani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Tak Gentar

Bukannya menunjukkan tanda-tanda mengurangi ketegangan yang timbul, Presiden AS Donald Trump justru mengeluarkan ancaman keras terhadap Iran.

Dalam akun twitter-nya, dikutip Minggu (5/1/2019), Trump menyakan pihaknya telah menargetkan 52 lokasi jika Iran menyerang setiap orang dan aset Amerika.

Donald Trump mencuit bahwa Iran "berbicara dengan sangat berani tentang penargetan aset tertentu AS" sebagai tanggapan atas kematian Soleimani.

Trump mengatakan Amerika Serikat telah menargetkan 52 tempat di Iran dan beberapa di antaranya "pada tingkat yang sangat tinggi & penting bagi Iran & budaya Iran, dan target-target itu, dan Iran sendiri, AKAN DISERANG DENGAN SANGAT CEPAT DAN SANGAT KERAS."

"AS tidak menginginkan ancaman lagi!" Donald Trump mengatakan, sambil menambahkan bahwa jumlah 52 target mewakili 52 orang Amerika yang disandera di Iran setelah ditangkap di kedutaan AS di Teheran pada 1979.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.