Sukses

Pencari Suaka di Jerman Turun 13 Persen pada 2019

Jerman masih lokasi populer bagi negara pencari suaka.

Berlin - Pencari suaka di Jerman merosot 13 persen pada 2019 dibanding 2018. Jumlah pencari suaka periode Januari-November tercatat 133.270 orang.

Dilaporkan DW.com, Kamis (26/12/2019), Jerman masih menjadi pilihan favorit para pengungsi meski jumlahnya turun. Data itu berasal dari kantor statistik Uni Eropa, Eurostat.

Hingga kuartal III 2019, Jerman mengambil 22,4 persen pengungsi di Uni Eropa. Ada 449 pengungsi per satu juta populasi di Eropa.

Mayoritas pencari suaka di Jerman berasal dari Suriah sebesar 10.360 (28 persen), kemudian Irak sebanyak 3.715 pencari suaka (10 persen), terakhir dari Turki dengan 3.635 pencari suaka (10 persen).

Jumlah porsi pencari suaka di Jerman juga masih lebih besar dari negara-negara Uni Eropa lain seperti Prancis (18,3 persen), Swedia (4,7 persen), Yunani (10,6 persen), dan Italia (5 persen).

Kepala Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi Jerman, Hans-Eckard Sommer, jumlah pengungsi bisa menyentuh 145 ribu orang pada akhir 2019. Jumlah itu merosot dari tahun lalu dengan 183 ribu pencari suaka.

"Saya memperkirakan sampai akhir tahun kita akan mendapat 140 ribu sampai 145 ribu pencari suaka, jadi sedikit lebih rendah dari 2018," ujar Sommer.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penerimaan Pengungsi Tergantung Lokasi

Berdasrakan laporan kantor siaran publik Jerman ARD, peluang diterimanya suaka seseorang tergantung dengan di mana kantor migrasi yang dikunjungi. Kans terburuk berada di daerah Jerman timur, yakni 30 persen di bawah rata-rata nasional.

Pakar politik dalam negeri Jerman Ulla Jelpke berkata seharusnya peluang pencarian suakaa di seluruh Jerman harusnya adil. Kenyataannya, ada lokasi yang sering menolak pencari suaka.

Daerah yang menolak pengungsi seperti Bavaria tercatat memiliki pemerintahan daerah yang konservatif. Namun, tingkat penerimaan suaka di kota Berlin juga tercatat rendah.

Daerah-daerah lain yang kantor migrasinya kerap menolak pencari suaka adalah Hamburg, Nostorf-Horst, Bad Fallingboste. Berlin, Eisenhuttenstadt, Halberstadt, Dresden, Suhl, Chemnitz, Schweinfurt, dan Zirndorf.

Sebagai contoh, rata-rata penerimaan pencari suaka dari Iran mencapai 53 persen. Sementara, tingkat di Halberstadt hanya 28 persen.

Penerimaan pencari suaka Turki juga bermasalah akibat masalah politik. Namun, secara keseluruhan 50,7 persen pencari suaka dari Turki mendapatkan suaka, namun di Berlin hanya 23 persen.

3 dari 3 halaman

Kantor Migrasi Membantah

Kantor Federal Migrasi dan Pengungsi Jerman membantah laporan ARD. Pihak mereka menyebut tiap-tiap pegawai sudah melalui pelatihan yang layak.

Proses paling penting dalam penerimaan pencari suaka di Jerman merupakan di tahap wawancara.

Lebih lanjut, kantor migrasi di Jerman juga berkata hanya ada dua lokasi yang melenceng dari biasanya dan sedang dalam investigasi. Selain itu hanya ada dua kewarganegaraan yang terkena isu penerimaan, yakni Nigeria dan Eritrea.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.