Sukses

Kim Jong-un Pantau Uji Coba Peluncuran Rudal Super Besar Milik Korea Utara

Korea Utara dilaporkan telah melakukan uji coba terhadap dua rudal balistik jarak dekat yang dilepaskan ke arah pantai timur negara tersebut.

Liputan6.com, Pyongyang - Kantor berita milik Korea Utara (KCNA) merilis sejumlah foto yang memperlihatkan Kim Jong-un tengah mengawasi peluncuran rudal multipel super besar pada Sabtu, 24 Agustus 2019.

Korea Utara dilaporkan telah melakukan uji coba terhadap dua rudal balistik jarak dekat yang dilepaskan ke arah pantai timur negara tersebut. Laporan ini juga dikonfirmasi oleh militer Korea Selatan yang turut mengakui bahwa perbincangan terkait denuklirisasi tengah mandek.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (25/8/22019) foto yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara tersebut turut menunjukkan sejumlah rudal yang diluncurkan dari tabung besar.

Menurut analis, rudal milik Korut ini dianggap sebagai sistem rudal terbaru generasi keempat yang diluncurkan oleh negara tersebut sejak perundingan denuklirisasi terhenti pada KTT ke dua antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump.

"Korea Utara harus meningkatkan pengembangan senjata strategis dan taktis baru untuk melawan ancaman militer yang terus meningkat dan tekanan ofensif pasukan musuh," kata Kim pada Sabtu lalu, menurut KCNA.

"Ilmuwan muda pertahanan Korea Utara yang mengembangkan rudal adalah harta berharga dan kekayaan negara yang tidak dapat ditukar dengan apa pun," kata Kim.

Para pejabat Amerika telah mencoba untuk memulai kembali perundingan yang telah dua kali dilakukan dengan Korea Utara mengenai program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Setelah uji coba terakhir, Trump kembali menggembar-gemborkan hubungannya dengan Kim yang sejauh ini ia anggap masih baik.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Uji Coba Sebelumnya

Pada awal Agustus tahun ini, Korea Utara juga sempat melakukan latihan militer di Semenjung Korea. Pada saat itu Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan peluncuran rudal terbaru negaranya, adalah peringatan keras bagi Washington dan Seoul atas rencana latihan militer kedua negara.

Kabar tersebut disiarkan oleh kantor berita resmi pemerintah Korea Utara, KCNA, menyusul ketegangan yang kembali meningkat di Semenanjung Korea.

Peluncuran rudal oleh Korea Utara --yang bersenjata nuklir-- dilakukan setelah militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) memulai simulasi latihan perang.

Dikutip dari Channel News Asia, latihan itu berlangsung meski ada peringatan keras dari Pyongyang, bahwa kerja sama itu akan membahayakan negosiasi nuklir antara AS dan Korea Utara.

KCNA mengatakan Kim Jong-un telah menyaksikan peluncurani yang memverifikasi "kapasitas perang" dari "rudal tipe baru yang dipandu secara taktis".

Masih menurut KCNA, Kim Jong-un menyebut peluncuran itu memuaskan, dengan mengatakan bahwa tindakan militer itu akan menjadi kesempatan untuk memperingatkan secara tegas latihan perang yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan.

3 dari 3 halaman

Korut Enggan Berunding Jika...

Korea Utara memberikan isyarat tidak berminat melanjutkan pembicaraan dengan AS jika latihan militer terkait berlanjut.

Latihan militer itu dituduh sebagai pelanggaran mencolok dalam proses diplomatik antara Pyongyang, Washington dan Seoul.

Pyongyang selalu marah dengan latihan militer antara Korea Selatan dan AS, di mana menilainya sebagai ancaman invasi.

Meski begitu, pada tahun-tahun sebelumnya, Korea Utara cenderung menghindari melakukan uji coba rudal saat latihan militer terkait berlangsung.

Setelah KTT Singapura, Trump sempat membuat pengumuman mengejutkan, yakni menghentikan latihan militer bersama di Semenanjung Korea.

Latihan militer yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Guardian (UFG) dijadwalkan berlangsung pada Agustus tahun lalu, namun kemudian ditangguhkan tanpa batasan waktu.

Sementara latihan tahunan terbesar sekutu Asia Timur, Foal Eagle dan Key Resolve, digantikan dengan latihan "Dong Maeng" atau "Aliansi" yang lebih pendek pada Maret.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.