Sukses

Polisi India Tangkap 500 Orang Pasca-Bentrokan Akibat Kekeringan yang Memburuk

Sebanyak 500 orang di India ditangkap oleh polisi setempat setelah terlibat bentrok pasca-protes terhadap bencana kekeringan.

Liputan6.com, Chennai - Jutaan orang kekurangan pasokan air bersih di kota Chennai, India selatan, akibat kekeringan luas yang memburuk dengan cepat.

Kondisi tersebut memicu aksi protes besar-besaran yang mendesak pemerintah setempat untuk segera mencarikan solusi mengatasi krisis air, demikian dikutip dari CNN pada Jumat (21/6/2019).

Sebelumnya, pada hari Rabu, setidaknya 550 orang ditangkap di kota Coimbatore karena berunjukrasa dengan membawa wadah air kosong di depan gedung pemerintah setempat. Mereka menuduh para pejabat lalai dan salah kelola, sehingga tidak siap menerima kekeringan parah seperti sekarang. 

Total empat waduk yang memasok air bagi penduduk kota Chennai, yang merupakan ibu kota negara bagian Tamil Nadu, dilaporkan hampir kering.

Laporan itu didasarkan pada dua citra satelit terhadap permukaan waduk terbesar, Danau Puzhal, yang yang diambil pada 18 Juni 2018 dan tanggal serupa setahun setelahnya.

Tampak bahwa pada pengambilan citra pertama, permukaan danau masih terlihat biru. Setahun kemudian, cakupan luas danau menyusut dan warnanya berubah menjadi sebagian besar hamparan hijau kecoklatan.

Hal yang sama berlaku jauh ke selatan di waduk kecil Danau Chembarambakkam, di mana hanya bagian terdalam dari dasar danau yang masih menyimpan air.

Dengan tingkat air tanah yang rendah dan sistem pengumpulan air hujan yang tidak mencukupi, pemerintah negara bagian Tamil Nadu telah mengirimkan seratusan truk tangki air ke Chennai, di mana ratusan ribu penduduk mengantre untuk mendapat jatah air yang sedikit.

Situasi di Chennai mencerminkan krisis nasional yang sedang berlangsung, ketika gelombang panas menyebabkan kekeringan di seluruh negeri. Banyak kota besar, mulai dari Mumbai hingga Delhi, menghadapi pasokan air yang semakin menipis.

Orang-orang mulai berebut air, sehingga memicu bentrokan kecil di Chennai.

Beberapa truk tangki yang membawa air ke kota-kota bahkan telah dibajak dan para pengemudi diserang, kata Jyoti Sharma, pendiri dan presiden FORCE, sebuah LSM India yang bekerja di bidang konservasi air.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sedikit Kelegaan bagi Penduduk Chennai

Ada sedikit kelegaan bagi penduduk Chennai pada hari Kamis, ketika kota itu menerima curah hujan besar pertama tahun ini.

"Dua hari ke depan akan turun curah hujan yang ringan hingga sedang di seluruh area kota. Ini akan meredakan panas yang hebat di sana," kata Dr S Balachandran, seorang pejabat senior di Departemen Meteorologi India.

Itu adalah curah hujan besar pertama sejak Desember, menurut Departemen Meteorologi Tamil Nadu.

"Sayangnya, meski turun hujan ringan sampai sedang, namun seluruh waduk hampir kering. Jadi, ini tidak akan membantu dalam menampung air, tetapi hanya akan memberikan kelonggaran dari panas," kata pejabat terkait.

"Hujan yang cukup untuk mengisi waduk kemungkinan tidak turun sampai November nanti," lanjutnya.

Chennai mencatat 29 milimeter curah hujan pada hari Kamis, di mana itu merupakan catatan tertinggi di kota terbesar keenam di India dalam setengah tahun terakhir.

3 dari 3 halaman

Peristiwa Tahunan yang Berulang

Menanggapi krisis yang sedang berlangsung di Tamil Nadu, partai oposisi Dravida Munnetra Kazhagam (DMK) menyerukan protes di seluruh negara bagian pada 22 Juni.

"Pemerintah bahkan tidak mengakui bahwa ada krisis air," kata Saravanan Annadurai dari DMK. "Hanya jika mereka mengakui bahwa ada krisis, kita dapat menemukan solusinya."

Annadurai menuduh pemerintah negara bagian, yang dipimpin oleh partai All India Anna Dravida Munnetra Kazhagam (AIADMK), dan merupakan bagian dari koalisi penguasa Perdana Menteri Narendra Modi, "menolak laporan-laporan yang dilebih-lebihkan oleh media dan oposisi".

Annadurai menambahkan bahwa "restoran telah ditutup, siswa belajar di sekolah tanpa air, orang yang bekerja di perusahaan IT diminta untuk tinggal di rumah."

Pengadilan Tinggi Madras di negara bagian itu telah memerintahkan kantor pengairan Chennai untuk menyerahkan laporan tentang kelangkaan air, yang akan jatuh tempo pekan depan.

Kekeringan di seluruh India adalah peristiwa tahunan yang berulang, dan kota-kota kecil telah kehabisan air sejak beberapa waktu lalu.

Namun, Chennai adalah salah satu kota besar pertama yang menghadapi kekurangan air yang parah, di mana diperburuk oleh kombinasi perubahan iklim, gelombang panas nasional, dan perencanaan yang buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.