Sukses

Sekjen PBB dan PM Selandia Baru Bertekad Perangi Ujaran Kebencian Online

Sekjen PBB berjanji memimpin upaya melawan pernyataan bernada kebencian saat mengunjungi lokasi penembakan masjid di Selandia Baru.

Liputan6.com, Christchurch - Sekjen PBB Antonio Guterres mengunjungi Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di kota Christchurch, lokasi penembakan massal di rumah ibadah umat Muslim di Selandia Baru. Tragedi yang menewaskan 51 jemaah akibat ulah penembakan seorang laki-laki Australia yang menggambarkan dirinya sebagai anggota supremasi kulit putih.

Dalam kunjungannya, Sekjen PBB itu berjanji melalui badan dunia akan memimpin upaya untuk melawan pernyataan-pernyataan bernada kebencian atau dikenal sebagai hate speech pascapenembakan membabibuta di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Maret lalu.

"Saya tahu tidak ada kata-kata yang dapat menghilangkan rasa sakit, sedih dan pedih ini, tetapi saya ingin datang langsung ke sini untuk menunjukkan rasa cinta, dukungan dan kekaguman total," ujar Guterres menyampaikan tekad itu hari Selasa 14 Mei 2019 yang dimuat VOA Indonesia, Rabu (14/5/2019).

"Sebagaimana banyak orang lain di seluruh dunia, saya sangat tersentuh dengan kisah-kisah belas kasihan dan rahmat di Christchurch. Tetapi dalam banyak hal saya tidak terkejut karena komunitas ini mencerminkan semangat yang selama ini saya kenal ada dalam Islam, wajah cinta, rahmat dan pengampunan," kata Sekjen PBB itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembentukan Tim Baru

Dalam kunjungannya, Guterres juga mengatakan ia telah meminta penasehat khusus bidang pencegahan genosida untuk membentuk tim guna mengembangkan rencana tindakan global untuk menanggapi terus menyebar luasnya pernyataan-pernyataan bernada kebencian di sosial media.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang menerima pujian internasional karena kesigapannya menangani pembantaian di Christchurch ini, berencana ikut melangsungkan pertemuan global di Paris pekan ini untuk mendorong dukungan pemberantasan pernyataan bernada kebencian di internet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini