Sukses

Pakar Penerbangan: Ethiopian Airlines Salah Satu Maskapai Unggulan Dunia

Seorang pakar penerbangan CNN Richard Quest menjelaskan bahwa secara keseluruhan Ethiopian Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terkemuka.

Liputan6.com, New York - Insiden jatuhnya maskapai penerbangan Ethiopian Airlines dengan tipe pesawat Boeing 737 MAX 8 tentu menimbulkan banyak pertanyaan.

Sebab, pesawat model terbaru produksi Boeing ini memiliki sejumlah keunggulan. Kasus jatuhnya pesawat tipe ini bukan kali pertama.

Sebelumnya, di tahun 2018 maskapai penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 juga jatuh di perairan Jawa. Dua pesawat ini memiliki tipe yang sama yaitu Boeing 737 MAX .

Menanggapi hal ini, seorang pakar penerbangan CNN Richard Quest menjelaskan bahwa secara keseluruhan Ethiopian Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terkemuka di dunia dengan catatan keselamatan yang sangat baik.

"Secara umum, maskapai ini dikenal sebagai pilihan yang aman bagi penumpang," jelas Quest, demikian dikutip dari laman CNN, Senin (11/3/2019).

"Kebanyakan orang akan memilih Ethiopian Airlines sebagai maskapai dengan tingkat keselamatan tinggi," tambahnya.

Richard Quest juga menjelaskan bahwa Boeing 737 MAX 8 merupakan 'Brand New' dalam dunia penerbangan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemlu RI: 1 WNI Jadi Korban Kecelakaan

Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa ada satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

Hal ini disampaikan setelah Kemlu RI mendapatkan informasi dari KBRI Addis Ababa.

"KBRI Addis Ababa telah mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines bahwa terdapat satu WNI yang menjadi korban dari kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines yang menuju Nairobi dari Addis Ababa," ujar Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Liputan6.com, Minggu (10/3/2019).

"Saat ini Kemlu dan KBRI Addis Ababa sedang mengonfirmasi identitas dari korban WNI tersebut," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.