Liputan6.com, Tunis - Menteri Kesehatan Tunisia, Abderraouf Cherif, mundur dari jabatannya usai 11 bayi yang baru lahir meninggal di sebuah rumah sakit di Tunis.
Kementerian Kesehatan Tunisia mengatakan, bukti menunjukkan bahwa bayi-bayi itu meninggal karena syok septik (infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah yang sangat rendah) dan terjadi antara 7-8 Maret.
Baca Juga
Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Paris Hilton Ungkap Wajah Bayi Perempuannya yang Lahir via Rahim Ibu Pengganti Sambil Promosi Lagu Baru
Kisah Bayi Prematur di Gaza Coba Bertahan Hidup Usai Seluruh Keluarganya Tewas Dihantam Roket Israel
Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed, menyebut bahwa penyelidikan telah diluncurkan ke dalam praktik medis, farmasi dan kebersihan di fasilitas milik pemerintah.
Advertisement
Sementara itu, pengunduran diri Cherif terjadi hanya selang empat bulan setelah pengangkatannya. Dalam sebuah posting-an Facebook, masyarakat pediatrik Tunisia menyampaikan bahwa bayi-bayi tersebut kemungkinan besar terkena infeksi yang disebabkan oleh intravena (suntikan ke dalam pembuluh darah).
Kelompok itu juga mengkritik kinerja tenaga medis dalam aspek kebersihan.
Kesehatan masyarakat Tunisia memiliki reputasi sebagai salah satu yang terbaik di Afrika Utara, dan medis adalah sumber pendapatan yang besar bagi negara tersebut.
Tetapi sejak penggulingan Presiden Zine El-Abidine Ben Ali pada tahun 2011, sistem ini terhambat oleh masalah manajemen dan keuangan, bersama dengan kekurangan obat yang berulang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.