Sukses

Penyintas Tragedi Bom Boston Jadi Korban Tabrakan Mobil

Seorang saksi hidup tragedi Bom Boston, yang kini mengampanyekan antiteroris, berada dalam kondisi parah akibat ditabrak mobil pada akhir pekan lalu.

Liputan6.com, Boston - Seorang penari yang kehilangan sebagian kakinya dalam tragedi Bom Boston pada 2013 lalu, kini berada di rumah sakit setelah ditabrak mobil.

Adrianne Haslet-Davis, yang sekarang menjadi pembicara publik dan juru kampanye anti-terorisme, mengunggah tentang kabar kecelakaannya di Instagram.

Dari ranjang rumah sakitnya, sebagaimana dikutip dari BBC pada Selasa (8/1/2019), Haslet-Davis mengungkapkan bahwa dia tengah menyeberang sebidang jalann di pusat Kota Boston, ketika dia tiba ditabrak oleh sebuah mobil pada Sabtu 5 Januari.

"Saya terlempar ke udara dan mendarat di aspal dengan keras, sebagian sisi kiri tubuh saya hancur," tulis Haslet-Davis di unggahan Instagram.

Namun, rincian lebih lanjut tentang luka-lukanya tidak dikabarkan dengan jelas, namun pihak kepolisian Boston mengatakan bahwa kondisi Haslet-Davis saat ini  tidak berisiko mengancam jiwa.

Para pejabat mengatakan pengemudi, yang tetap berada di tempat kejadian, gagal menghentikan kendaraannya saat melaju di persimpangan dengan lampu lalu lintas.

Pria itu, yang belum disebutkan namanya, mengatakan kepada polisi Boston bahwa dia tidak melihat Haslet-Davis menyeberang, karena cuaca yang gelap dan hujan.

Haslet-Davis adalah seorang penonton lomba maraton ketika Bom Boston terjadi pada 2013 lalu. Dia berhasil selamat meski harus menerima kenyataan sebagian kakinya diamputasi.

Bom Boston menewasan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Tragedi itu disebut sebagai salah satu aksi teror terbesar di AS pasca-serangan 11 September.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dapat Dukungan Luas Secara Online

Terlepas dari kenyataan sebagian kakinya diamputasi, Haslet-Davis bertekad untuk pulih dan kembali menari sesuai hasratnya.

Setahun setelah Bom Boston, dia tampil di salah satu segmen TED, menceritakan kisah inspiratf tentang bagaimana ia berjuang melawan kondisi yang cacat karena bom. Dia juga berhasil memukau publik dengan tampil menari di acara Dancing with the Stars.

Lalu, pada 2016, dia adalah salah satu dari dua korban amputasi yang kembali menjajal lari di ajang Boston Marathon.

Di situs webnya, Haslet-Davis mengatakan dia menolak disebut sebagai "korban selamat" da;a, serangan itu, dan kemudian dikenal karena menggunakan tanda pagar (tagar) #AdrianneStrong.

Dalam serangkaian unggahan stories di akun Instagram-nya pada hari Minggu, Haslet-Davis berterima kasih kepada orang-orang atas dukungan online mereka.

"Saya benar-benar takut menuju ke operasi berikutnya, saya tidak tahu ada berapa banyak lagi," katanya dalam sebuah story.

"Saya bisa merasakan cinta dan dukungan kalian, dan saya ingin mengucapkan banyak terima kasih. Saya benar-benar takut tetapi saya pikir saya berada di tangan yang baik."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.