Sukses

3 Negara Ini Tercatat Paling Sedikit Memberikan PR pada Siswa

Ada sejumlah negara di dunia yang sangat sedikit memberikan pekerjaan rumah pada siswanya. Jika dihitung, mereka hanya diberikan tugas kurang dari lima jam dalam satu minggu.

Liputan6.com, Seoul - Pernahkan Anda mengeluh akibat terlalu banyak mendapatkan pekerjaan rumah alias PR?

Sistem pendidikan di Indonesia memang menerapkan sistem pemberikan PR kepada siswanya. Hal ini diyakini akan dapat membuat siswanya rajin untuk belajar.

Namun, ada sejumlah negara di dunia yang sangat sedikit memberikan pekerjaan rumah pada siswanya. Jika dihitung, mereka hanya diberikan tugas kurang dari lima jam dalam satu minggu.

Seperti dikutip dari laman geekycamel.com, Kamis (20/12/2018), berikut 3 negara di dunia yang memberikan PR paling sedikit:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Finlandia

Finlandia disebut-sebut sebagai negara di dunia yang memiliki sistem pendidikan terbaik. Bahkan, di negara ini tidak ada ujian kelulusan, sebab mereka menganggap jika sekolah adalah tempat murid belajar.

Jadi ketentuan lulus atau tidaknya seorang siswa ditentukan oleh guru sendiri. Negara yang terletak di benua Eropa ini kerap memberlakukan masa liburan yang cukup panjang bagi siswanya.

Selain itu, di negara ini para siswanya juga tak banyak menjalankan pekerjaan rumah alias PR. Rata-rata durasi anak mengerjakan PR hanya 2,8 jam dalam satu minggu.

Alih-alih membebani anak-anak dengan pekerjaan ketika mereka di rumah, orang tua Finlandia percaya bahwa para guru akan memberikan semua pendidikan yang mereka butuhkan saat mereka di sekolah.

 

3 dari 4 halaman

2. Korea Selatan

Tak jauh berbeda dengan Finlandia, Korea Selatan juga memberlakukan pekerjaan rumah dengan rata-rata 2,9 jam per minggu.

Meski demikian, sistem pendidikan di negara ini menjadi yang baik di dunia. Anak-anak di negara ini memang dituntut untuk belajar keras.

Bahkan, sejumlah dari mereka ada yang stres akibat pelajaran di sekolah. Namun, pekerjaan rumah di negara ini sangat sedikit.

Sebab, mereka menganggap lebih baik belajar sampai malam di sekolah dibanding mengerjakan tugas.

4 dari 4 halaman

3. Jepang

Sama seperti dua negara sebelumnya, Jepang menganut sistem pendidikan yang tak menerapkan pemberian pekerjaan rumah terlalu banyak pada siswanya.

Sekolah di Jepang hanya memberlakukan rata-rata waktu pekerjaan rumah sebanyak 3,8 jam.

Negara ini telah memberikan lebih sedikit pekerjaan rumah dan membuktikan bagaimana mereka masih dapat berhasil, bahkan tanpa kerja ekstra sepulang sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.