Sukses

Mantan Wapres AS Joe Biden: Aku Adalah Orang yang Pantas Jadi Presiden di Negeri Ini

Mantan wakil presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan, keputusannya untuk maju pilpres 2020 akan diputuskan dalam dua bulan ke depan.

Liputan6.com, New York - Mantan wakil presiden Amerika Serikat, Joe Biden, melontarkan pernyataan mengejutkan kepada publik. Ia mengatakan, dirinya adalah sosok yang paling memenuhi syarat untuk menjabat sebagai Orang Nomor Satu di Negeri Paman Sam.

Selain itu, ia menyatakan bahwa dalam 2 bulan ke depan, ia segera mengambil keputusan terkait keikutsertaannya dalam pilpres 2020. Hal tersebut disampaikaannya saat melakukan tur pengenalan buku-buku karyanya di Missoula, Montana, pada hari Senin, 3 Desember.

Di satu sisi, pria yang pernah mencalonkan diri pada tahun 1988 dan 2008 ini juga mengakui kelemahan potensialnya: ia adalah "...mesin kesalahan".

"Saya akan berdiri sejajar bersama Anda, semampu saya," kata Biden, dikutip dari The Guardian, Rabu (5/12/2018). "Saya pikir, saya orang yang paling berkualifikasi di negara ini untuk menjadi presiden. Masalah yang kita hadapi sebagai sebuah negara untuk sekarang adalah masalah yang telah tercatat di ruang kemudi saya, yang telah saya kerjakan sepanjang hidup saya."

Dia menambahkan, "Tidak seorang pun yang wajib mencalonkan diri untuk posisi tersebut (presiden), kecuali ia percaya bahwa ia mampu memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan berat tersebut. Saya telah melakukannya, separuh kehidupan saya, dan isu-isu yang paling konsekuensial terkait dengan penderitaan kelas menengah dan kebijakan luar negeri, adalah makanan sehari-hari saya ... saya mungkin salah, tetapi saya tahu banyak tentang hal seperti itu."

Joe Biden adalah seorang senator yang berasal dari Delaware. Kursi ini ia duduki sejak 1973 hingga 2009, ketika akhirnya ia terpilih menjadi wakil presiden Barack Obama

Wakil presiden ke-47 AS itu sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1987, namun sayang, ia harus mengundurkan diri karena terbukti menjiplak pidato pemimpin Partai Buruh Inggris (British Labour), Neil Kinnock.

Akan tetapi, unuk kali ini, ia berubah pikiran. Biden pun menegaskan bahwa keputusannya akan ditetapkan usai berdiskusi bersama keluarganya.

"Saya memiliki dua cucu yang masih kecil dan seorang putra yang telah meninggal. Ia mencintai saya dan menginginkan saya menjaga anak-anakanya," ungkap Biden. "Saya ingin merawat mereka, jadi kami harus tahu apakah keinginan saya ini adalah sesuatu yang dapat kami lakukan bersama sebagai keluarga atau tidak. Kami akan memutuskannya dalam enam minggu hingga dua bulan ke depan," pungkasnya.

Sementara itu, buku karangan Joe Biden, "Promise Me, Dad: A Year of Hope, Hardship, and Purpose", menceritakan tentang kematian anak laki-laki Biden, Beau Biden, yang meninggal pada 2015, ketika Beau berusia 46 tahun.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reuni Tak Terduga dengan Barack Obama di Sebuah Toko Roti

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bersatu kembali dengan Joe Biden yang sudah dianggap sebagai sahabat karibnya, saat makan siang di Dog Tag Bakery di Georgetown, Washington DC pada 30 Juli 2018 --di mana mereka menunjukkan dukungan untuk veteran, keluarga dan perawat militer.

Dog Tag Bakery --toko roti nirlaba yang memberikan pengalaman kerja dan pendidikan bagi para veteran dan keluarga militer melalui program fellowship-- mengunggah foto-foto reuni Obama-Biden melalui Twitter, menunjukkan momen ketika mantan duo pemimpin AS itu memesan makan siang mereka.

CEO Dog Tag Bakery Megan Ogilvie mengatakan bahwa reuni Obama-Biden benar-benar tak terduga, yang mana para pegawai toko baru mengetahui kehadiran keduanya setelah 10 menit berlalu. Demikian seperti dikutip dari TIME, Selasa 31 Juli 2018.

"Itu luar biasa, kunjungan yang luar biasa. Mereka sangat murah hati dengan waktu mereka, sangat rendah hati dan indah," ujar Ogilvie kepada TIME, dan berkata bahwa Obama dan Biden mengatakan kepadanya bahwa mereka telah mengikuti sepak terjang Dog Tag Bakery selama beberapa tahun.

"Mereka menyempatkan waktu untuk menyapa semua rekan dan pegawai kami, merangkul mereka semua, berjabat tangan, berswafoto."

"(Obama-Biden) bahkan sempat bertanya kepada para veteran dan keluarga veteran: 'di mana Anda bertugas (saat masih berdinas militer)?' atau 'di mana orang yang Anda sayangi bertugas?' seraya mendengarkan kisah mereka," jelas Ogilvie.

Menurut Ogilvie, Barack Obama dan Joe Biden memesan daging ham khas Dog Tag dan sandwich Gruyère, yang disajikan dengan selai yang diisi bawang merah dalam roti ciabatta. Obama memilih pangan sampingan salad adas, sementara Biden memanjakan seleranya pada makanan manis dengan sepotong kue blueberry mint basil. Kedua pria itu minum kopi sambil makan siang.

Sebelum pergi, Obama menyampaikan kata-kata motivasi kepada orang-orang di toko roti, berterima kasih kepada mereka karena telah berdinas militer untuk melayani Amerika Serikat.

Ogilvie mengatakan bahwa Barack Obama dan Joe Biden "begitu positif dan menggembirakan semua orang ... rasanya seperti mereka adalah dua teman yang memang kebetulan sedang makan siang bersama."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.