Sukses

5 Stereotip tentang Wanita yang Dibantah oleh Para Ilmuwan

Lima stereotip tentang wanita ini telah dibantah oleh ilmu pengetahuan, namun masih banyak dipercaya orang.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang, khususnya laki-laki, sepertinya belum ada yang berhasil menemukan apa yang sebenarnya diinginkan wanita. Namun ada banyak stereotip dan mitos tentang kaum Hawa yang dipercaya oleh banyak orang.

Ketika melakukan berbagai eksperimen dan penelitian, para ilmuwan telah menemukan bahwa kepercayaan populer tentang kemauan wanita tidak sering sesuai dengan kenyataan.

Berdasarkan berbagai penelitian dan statistik yang dikutip dari Bright Side, Senin (12/11/2018), ada sejumlah mitos dan stereotip terkenal tentang wanita yang beredar di publik.

Menurut data, topik-topik tersebut sering kali menggiring opini masyarakat untuk menyinggung soal seksisme. Berikut 5 di antaranya:

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Wanita Adalah Makhluk yang Menyukai Anak-Anak

Banyak pendapat mengemukakan bahwa wanita lebih cenderung mencintai anak-anak karena naluri keibuan alami mereka. Tidak peduli apakah itu adalah anak mereka sendiri atau anak perempuan lain.

Namun, beberapa tahun lalu, Center for Advanced Study bidang Behavioral Sciences yang berlokasi di Palo Alto, California, meneliti sejumlah keluhan tentang perilaku anak-anak dari para pengunjung di sebuah restoran makanan cepat saji.

Hasilnya, dari 9 wanita yang melayangkan keluhannya, hanya ada satu orang yang menekankan tentang kebisingan dan tangisan anak-anak di restoran tersebut.

Hal ini menjelaskan bahwa sebagian besar wanita, pada umumnya, lebih memperhatikan bocah-bocah (bila dibandingkan dengan orang dewasa lain) dan perilaku mereka.

Profesor Ross Parke dari Amerika Serikat menambahkan, ayah lebih kerap melakukan kontak dengan bayi yang baru lahir daripada ibu. Di samping itu, pria dapat lebih memahami apa arti tangisan bayi, seperti misal kelelahan, kelaparan, kurangnya perhatian, dan lain-lain.

3 dari 6 halaman

2. Wanita Tidak Lebih Pintar dari Pria

Para ilmuwan percaya bahwa wanita mewakili norma, yang berarti kemampuan intelektual mereka bisa jadi amat tinggi atau sangat rendah. Anggapan yang kerap beredar di tengah masyarakat adalah bahwa kaum Hawa tidak lebih pandai dari kaum Adam.

Hal ini dinilai salah besar. 

Beberapa tahun yang lalu, University of Chicago menerbitkan penelitian yang didasarkan pada tes di antara mahasiswa dan mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Hasilnya, rata-rata indikator intelektual wanita ternyata lebih tinggi ketimbang pria.

4 dari 6 halaman

3. Wanita Lemah dalam Menahan Rasa Sakit Fisik

Fisiolog dari University of Siena berpikir bahwa daya tahan wanita lebih kuat ketimbang pria, terlepas dari fakta bahwa ada obat penghilang rasa sakit alami yang membantu pria untuk menahan rasa sakit --hormon testosteron pria.

Meski kadar hormon testoteron perempuan lebih sedikit daripada laki-laki, tetapi wanita bisa lebih baik dalam menahan rasa sakit. Hal tersebut dikarenakan rendahnya konsenterasi testoteron dalam darah wanita, sehingga sistem kekebalannya lebih kuat secara umum.

Selain itu, pria bisa kehilangan kesadaran 10 kali lebih sering daripada wanita ketika mereka melihat darah. Fakta ini bisa dijelaskan oleh peristiwa yang dialami wanita setiap bulan, yakni menstruasi.

Kaum Hawa sudah terbiasa melihat darah secara teratur, sehingga mereka tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang ekstrem.

5 dari 6 halaman

4. Kinerja Wanita Lebih Rendah Ketimbang Laki-Laki

Ada pendapat yang menyatakan bahwa pria dianggap sebagai karyawan yang mampu melakukan pekerjaan kantoran dengan lebih baik dan mendapat bayaran lebih tinggi.

Selain itu, para ilmuwan di Yale University melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa ada ketidaksetaraan gender ketika sebuah perusahaan membuka lowongan pekerjaan.

Studi ini melibatkan orang-orang, wanita dan pria, untuk mengirimkan CV mereka ke universitas yang berbeda di Amerika Serikat. Hasilnya, pelamar laki-laki menerima tawaran pekerjaan lebih sering dan gaji yang lebih menarik.

Namun di satu sisi, para wanita modern kini telah mendongkrak stereotip tersebut. Dalam sebagian besar profesi yang tidak berhubungan dengan kerja fisik, kedudukan kedua jenis kelamin tersebut di dalam sebuah perusahaan adalah setara.

Yang cukup menarik, mantan CEO IKEA di Rusia, menguraikan bahwa perempuan mampu bekerja lebih giat, belajar lebih cepat dan menyelidiki esensi tugas lebih mudah.

6 dari 6 halaman

5. Wanita Adalah Sosok yang Penakut

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jerman, Fritz Riemann, yang telah menulis tentang fenomena ketakutan, menyebut bahwa wanita cenderung kurang peka terhadap situasi berisiko dan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan tindakan yang nekat tanpa berpikir dampak ke depannya.

Namun pada saat yang sama, wanita lebih siap untuk mengatasi rasa takutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.