Sukses

Mencairnya Lapisan Es Arktik Buka Rute Pelayaran Baru dari Eropa ke Asia

Lapisan es yang mencair di Arktik membuka rute pelayaran yang lebih pendek dari Eropa ke Asia.

Liputan6.com, St Petersburg - Sebuah kapal kargo berbendera Denmark berhasil melewati perairan Arktik Rusia, dalam sebuah uji coba yang menunjukkan bahwa mencairnya lapisan es berpotensi membuka rute pelayaran baru dari Eropa ke Asia Timur.

Venta Maersk --nama kapal kargo tersebut-- melakukan perjalanan uji coba untuk pertama kalinya, kata Palle Laursen, kepala petugas teknis A.P. Moller-Maersk, kelompok pelayaran terbesar dunia.

Dikutip dari The Guardian pada Minggu (30/9/2018), kapal yang membawa muatan ikan beku itu tiba di St Petersburg pada Jumat 28 September, setelah meninggalkan kota pelabuhan Vladivostok di pesisir Pasifik Rusia pada 22 Agustus.

"Uji coba itu memungkinkan kami mendapat pengalaman operasional yang luar biasa," kata Laursen, menambahkan kapal telah berhasil melewati rintangan rute pelayaran yang tidak dikenal sebelumnya.

Disebutkan oleh juru bicara Moller-Maersk, bahwa rute Laut Utara bisa memperpendek pelayaran dari Eropa ke Asia Timur, dan sebaliknya.

Rute terkait juga disebut lebih efektif dibandingkan jalur umum yang digunakan selama ini, yakni melalui barat laut Kanada.

Para ahli mengatakan jalur baru tersebut bisa mengurangi jarak pelayaran dari Asia timur ke Eropa, dari total jarak tempuh 21.000 kilometer yang diperlukan jika melalui Terusan Suez, menjadi hanya 12.800 kilometer.

"Hal ini berarati akan memotong waktu transit 10 hingga 15 hari," ujar ahli terkait.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Pertama Kali Dilakukan

Ini bukan pertama kalinya kapal kargo telah menyelesaikan rute Arktik Rusia, dan Maersk menggarisbawahi bahwa perjalanan tersebut bertujuan "untuk mendapatkan pengalaman operasional di area baru", dan menguji sistem kapal.

"Saat ini, kami tidak melihat rute Laut Utara sebagai alternatif komersial yang layak untuk rute timur-barat yang ada," kata Laursen.

"Saat ini, perjalanan tersebut hanya memungkinkan untuk sekitar tiga bulan dalam setahun yang dapat berubah seiring waktu. Selanjutnya, kita juga harus mempertimbangkan bahwa kapal pemecah es diperlukan untuk membuat jalan, yang berarti investasi tambahan," tambah Laursen menjelaskan.

Selama 37 hari perjalanan, Maersk terus berkoordinasi dengan erat dan teratur kepada otoritas Rusia --dan perusahaan pemecah es-- sebagai langkah mencegah penyalahgunaan pelayaran.

Perusahaan terkait mengatakan kapal yang melakukan pelayaran di Laut Utara adalah salah satu kapal kelas es terbesar di dunia, yang dirancang khusus untuk beroperasi di perairan dingin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.