Sukses

Menlu Mike Pompeo: AS Siap Bantu Korban Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

Menlu Mike Pompeo mengatakan, jika dibutuhkan, AS siap memberikan bantuan terhadap korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Liputan6.com, Washington DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyampaikan duka cita atas tragedi bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, di Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 lalu.

Melalui akun Twitter resmi pribadinya (30/9/2018), Pompeo mengatakan, "Duka dan doa kami bersama orang-orang #Indonesia menyusul gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September yang menghantam Sulawesi Tengah."

Lebih lanjut, Pompeo mengatakan bahwa pemerintah AS, melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta, terus memantau situasi pasca bencana.

Pompeo juga mengatakan, "Kami bersiap untuk membantu jika dibutuhkan."

Bantuan dari Pemerintah Pusat Telah Dikirim

Di sisi lain, pemerintah Indonesia memastikan bantuan tanggap darurat bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sudah mulai dikirim sejak Sabtu dinihari.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu 29 September 2018, usai rapat selama dua jam di kantornya, Menkopolhukam Wiranto menyatakan, pemerintah akan berupaya maksimal memberikan bantuan. Termasuk di antaranya menggerakan TNI-Polri dan relawan dari wilayah yang terdekat.

Armada TNI Angkatan Laut juga dikirimkan untuk segera bersandar di pelabuhan di lokasi bencana untuk membawa bantuan. Kini pemerintah terus berkomunikasi terkait tanggap darurat bencana ini, mengingat luasnya wilayah terdampak gempa dan tsunami.

Wiranto juga meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk mengirimkan satu unit halikopter ke Bandara Palu untuk membawa alat navigasi. Guna membantu pesawat-pesawat pembawa bantuan logistik bagi korban gempa dan tsunami.

Sementara itu, Kementerian Sosial siap menyalurkan bantuan 100 ton beras dan bantuan lainnya untuk korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

Kementerian Sosial juga sudah berkoordinasi dengan TNI untuk penyaluran bantuan tanggap darurat bagi korban gempa di Donggala dan Palu. (Muhammad Gustirha Yunas)

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Belum Lancar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bantuan personel Tim SAR maupun logistik belum lancar masuk ke Kota Palu dan Donggala akibat gempa. Kondisi ini karena akses darat, udara, dan laut masih sulit ditembus.

"Dengan jalur darat sudah dilakukan sejak semalam. Tapi karena tidak ada jaringan komunikasi, kami tidak bisa dapat laporan dari tim BPBD," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu 28 Agustus 2018.

Ini karena sejumlah ruas jalan menuju Kota Palu maupun Donggala terputus karena rusak oleh gempa atau tertimbun longsor. Sementara, untuk jalur laut, akses pelabuhan tidak ada karena telah rusak diterjang gempa dan tsunami, pada Jumat, 28 September kemarin.

Namun, Kementerian Perhubungan RI sudah dapat memastikan petang ini Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie dapat kembali didarati oleh pesawat-pesawat komersial. Sehingga diharapkan bantuan personel Tim SAR, tim media dan logistik bisa lancar masuk ke Kota Palu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.