Sukses

Buron Kasus Megakorupsi 1MDB, Jho Low Dijerat 8 Dakwaan Pencucian Uang

Kepolisian Malaysia telah mengajukan dakwaan terhadap Jho Low, terduga dalang skandal megakorupsi 1MDB.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat, 24 Agustus 2018, telah mengajukan serangkaian dakwaan terhadap Low Taek Jho alias Jho Low, terduga dalang dari skandal megakorupsi yang melibatkan dana pembangunan negara 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.

Buron sejak lama, keberadaan Low masih misteri, meskipun beberapa orang percaya dia bersembunyi di China.

Jho Low dijerat dengan delapan dakwaan di bawah Undang-Undang Anti-Pencucian Uang dan Anti-Terorisme Negara, dengan tiga dakwaan menerima uang dan lima dakwaan untuk mentransfer fulus hasi pencucian uang, demikian seperti dikutip dari media bisnis Amerika Serikat Quartz, Senin (27/8/2018).

Dalam melakukan aksinya, Jho Low dituduh menggunakan rekening yang berasal di Singapura, Swiss, dan Kepulauan Cayman.

Ayah Jho Low, Tan Sri Low Hock Peng, juga menghadapi tuduhan mentransfer US$ 56 juta kepada putranya. Jumlah total uang yang terlibat dalam pusaran rasuah itu adalah sekitar US$ 261 juta di pihak penerima, dengan sebagian besar fulus digunakan untuk membeli superyacht Equanimity.

Miliaran dolar diyakini telah tersedot dari dana 1MDB dan dialirkan ke berbagai kantung, mulai dari membeli real estate di New York hingga memproduksi film-film Hollywood.

Penyelidik di Malaysia, AS, Singapura, Swiss, dan di tempat lain telah berkoordinasi untuk menuntaskan kasus ini.

Jho Low telah menegaskan bahwa ia tak bersalah dan terlibat dalam skandal itu. Seorang juru bicara Jho Low, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan menyusul tuduhan itu, mengatakan bahwa kliennya menghadapi "persidangan oleh media" dan meminta agar publik "tetap berpikiran terbuka sampai semua bukti terungkap."

Awal tahun ini, Jho Low mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa ia merasa aman karena Najib Razak--yang saat itu menjabat perdana menteri--melindunginya, menurut laporan The Wall Street Journal.

Namun, pada bulan Mei 2018, Najib mengalami kekalahan mengejutkan dalam Pemilu Malaysia, dan kursi perdana menteri jatuh ke Mahathir Mohamad.

Najib, yang sekarang juga tengah menghadapi tuduhan pencucian uang 1MDB terkait anak perusahaan SRC International Sdn Bhd dan telah dilarang meninggalkan Malaysia-- mengatakan pada bulan ini bahwa Low harus bertanggung jawab jika kapal pesiar Equanimity diperoleh melalui cara ilegal.

Pihak berwenang berharap mengekstradisi Jho Low kembali ke Malaysia untuk menghadapi dakwaan—jika dia dapat ditemukan. Mereka mengatakan awal bulan ini bahwa agen-agen intelijen berusaha melacaknya, menambahkan bahwa Malaysia dapat melakukan sesuatu dengan China jika Jho Low bersembunyi di sana.

Mahathir baru-baru ini menggambarkan Jho Low sebagai "licin dan licik," dan mengatakan dia menggunakan beberapa paspor saat bergerak dari satu negara ke negara lain.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dekat dengan Najib Razak

Jho Low merupakan pengusaha muda, pemodal Malaysia, yang sejak skandal 1MDB pecah ke permukaan, diduga kuat menjadi jantung dari dugaan kasus rasuah terbesar yang mengguncang Negeri Jiran. Ia dituding melakukan pencucian uang sebesar USS$ 400 juta atau sebesar Rp 5,3 triliun.

Dana fantastis itu diduga diperoleh Jho Low dari 1MDB, lembaga modal yang didirikan pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak guna berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Kini, Najib Razak telah berstatus sebagai terdakwa kasus korupsi 1MDB.

Uang yang Jho Low sedot dari 1MDB diduga dimasukkan ke rekening pribadinya yang ada di Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

Menurut laporan agen federal Amerika Serikat Jho Low adalah satu dari sejumlah figur korup berkuasa yang menguras uang 1MDB.

Pada Rabu, 20 Juli 2016, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan perdata sebagai upaya menyita aset senilai lebih US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 13 triliun sebagai bagian dari penyelidikan atas 1MDB.

Menurut gugatan itu, putra tiri Najib Razak, Riza Aziz dan orang dekatnya, Jho Low dianggap bertanggung jawab atas pengalihan dana US$ 3,5 miliar atau Rp 45,9 triliun dari 1MDB.

Meski gugatan itu tak menyebut nama, disebutkan bahwa uang sebesar US$ 700 didepositokan dalam rekening pribadi Malaysian Official 1, yang belakangan dikonfirmasi sebagai PM Malaysia Najib Razak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.