Sukses

74 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan, Yunani Berlakukan Masa Berkabung 3 Hari

Akibat kebakaran hutan beberapa hari lalu dan jumlah korban tewas bertambah, pemerintah Yunani menetapkan masa berkabung tiga hari.

Liputan6.com, Athena - Kebakaran hebat melanda hutan di Yunani sejak Senin, 23 Juli 2018. Saat ini, 74 orang dilaporkan tewas. Oleh karena itu, pemerintah Negeri Para Dewa ini mulai memberlakukan masa berkabung mulai Rabu, 25 Juli 2018.

Keputusan ini diumumkan Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, pada Selasa, 24 Juli 2018. Kendati demikian, tim-tim bantuan darurat terus memeriksa rumah dan mobil yang hangus akibat kebakaran tersebut.

Helikopter pemadam kebakaran menjatuhkan air untuk memadamkan api saat kebakaran di Desa Kineta, dekat Athena, Rabu (24/7). Selain menewaskan puluhan orang, api juga melahap rumah, mobil, dan hutan. (AFP Photo/Valerie Gache)

Kebakaran terburuk ini terjadi di dekat pelabuhan Rafina, dekat Athena. Banyak orang melarikan diri ke pantai dan laut untuk mengamankan diri. Adapun kapal-kapal telah mengevakuasi lebih dari 700 orang. Rumah sakit sejauh ini telah merawat sekitar 200 orang, yang pada umumnya mengalami luka bakar.

Dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (26/7/2018), jumlah orang hilang hingga kini belum diketahui. Angin kencang membuat kebakaran itu menyebar dengan cepat di tengah kondisi cuaca yang panas dan kering.

Sejumlah pohon dekat pantai terbakar usai kebakaran hebat melanda Desa Mati, timur Athena, Selasa (24/7). Polisi dan petugas penyelamat masih bertugas di lokasi kebakaran untuk mencari para korban. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Ramalan cuaca menunjukkan, hujan akan mengguyur Yunani dan diharapkan akan dapat membantu para petugas pemadam kebakaran menjalankan tugas mereka. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Tewas Kebakaran Hutan Yunani Jadi 74 Orang

Kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah di Yunani telah menewaskan sedikitnya 74 orang, baik anak-anak dan dewasa, kata para pejabat.

Setidaknya 187 orang, termasuk 23 anak, menjadi korban luka. Jumlah orang yang hilang akibat bencana itu masih belum jelas. Demikian seperti dikutip dari ABC.net.au, Rabu (25/7/2018).

Jumlah korban tewas itu melampaui angka kematian bencana serupa pada 2007, menjadikan kebakaran tahun ini menjadi yang terburuk dalam sejarah Yunani.

Para kru darurat menemukan satu kelompok yang terdiri dari 26 korban tewas, beberapa di antaranya anak-anak, tergeletak berdekatan di sebuah ladang hanya 30 meter dari laut dekat Mati di Yunani timur.

Otoritas tengah memadamkan kebakaran di Yunani, Juli 2018 (Thanassis Stavrakis / AP PHOTO)

Nikos Economopoulos, Kepala Palang Merah Yunani, mengatakan kepada Skai TV bahwa mereka telah mencoba menemukan rute pelarian, "tapi sayangnya orang-orang ini dan anak-anak mereka tidak berhasil kabur tepat waktu".

"Secara naluriah, melihat ajal yang mendekat, mereka berpelukan," katanya.

Wakil Menteri Perdagangan Kelautan Yunani, Nektarios Santorinos, yang kementeriannya bertanggung jawab atas otoritas penjagaan pantai, mengatakan lebih dari 700 orang telah dievakuasi via laut oleh penjaga pantai.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras telah menyatakan tiga hari berkabung nasional untuk puluhan orang yang tewas.

"Hari ini Yunani sedang berduka. Untuk mengenang mereka yang hilang, kami menyatakan tiga hari berkabung," katanya.

"Tapi kita tidak boleh membiarkan kesedihan membanjiri kita, karena jam-jam ini adalah jam pertempuran, persatuan, keberanian, dan yang terpenting, solidaritas."

Kebakaran di Mati, 29 kilometer timur Athena, menghancurkan daerah itu.

"Bahkan permukiman di Mati sudah tak ada lagi," kata seorang perempuan kepada Skai TV milik pemerintah.

"Aku melihat jasad, mobil-mobil yang terbakar habis. Aku merasa beruntung masih hidup."

Mati berada di wilayah Rafina, Yunani, yang populer di kalangan wisatawan, area favorit bagi pensiunan dan anak-anak yang menghabiskan masa liburan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.