Sukses

PM Ganteng Kanada Lakukan Pelecehan Seksual pada Reporter Wanita?

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dikabarkan melakukan tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang reporter wanita pada 18 tahun silam. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Ottawa - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dikabarkan terlibat pelecehan seksual. Kendati demikian, ia membantah tuduhan bahwa dirinya pernah "meremas" salah satu bagian tubuh seorang reporter wanita muda di sebuah festival musik hampir dua dekade lalu.

PM Trudeau membantah keras tuduhan tersebut, dan mengatakan dirinya tidak ingat pelecehan seksual seperti itu terjadi.

Tuduhan itu pertama kali dimuat oleh Advance, sebuah surat kabar di kota Creston Valley, Provinsi British Columbia, pada tahun 2000 silam.

Dikutip dari Time.com, Selasa (3/7/2018), editorial tanpa tanda tangan pada surat kabar itu, menulis bahwa bahwa Trudeau "meraba-raba" seorang reporter muda, yang hendak mewawancarainya di tengah perhelatan Kokanee Summit Festival.

Disebutkan pula bahwa sehari setelah insiden terjadi, Perdana Menteri Kanada itu meminta maaf langsung kepada reporter terkait, di mana salah satu kutipannya yang berhasil didapat oleh surat kabar Advance, berbunyi: "Jika (saya) tahu Anda melapor untuk berita nasional, saya tidak akan pernah melakukan hal itu (peremasan)."

Tuduhan pelecehan seksual itu kembali muncul pada awal Juni lalu, ketika foto editorial terkait diunggah ke Twitter oleh Warren Kinsella, seorang kritikus sang perdana menteri, yang turut menyertakan tanda pagar (tagar) #MeToo.

Pada 2000, Trudeau merupakan seorang guru berusia 28 tahun, yang tengah berada di Kokanee Summit Festival untuk penggalangan dana bagi Avalanche Foundation, sebuah yayasan sosial terhadap perlindungan Taman Gletser di Kokanee.

Menurut National Post, Trudeau aktif di yayasan itu sebagai upaya mengenang adik lelakinya yang tewas dalam longsoran salju di Kokanee pada 1998 silam.

Di lain pihak, beberapa orang yang pernah bekerja di surat kabar Advance menegaskan bahwa tuduhan "pelecehan seksual" pada reporter muda itu, memang mengarah pada Justin Trudeau.

"Ingatan saya tentang percakapan kala itu adalah dia (reporter muda) datang kepada saya karena dia resah dengan apa yang dialaminya," ujar Valerie Bourne, pimpinan Advance kala itu, mengatakan kepada Canadian Broadcasting Corp.

"Dia tidak menyukai apa yang telah terjadi. Dia tidak yakin bagaimana dia harus melanjutkannya, karena tentu saja kami berbicara dengan seseorang yang dikenal oleh komunitas Kanada."

Brian Bell, salah seorang editor Advance pada saat itu, juga menegaskan bahwa reporter terkait berbicara kepadanya tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Trudeau, dan mengatakan "sentuhan fisik apa pun yang terjadi pada saat itu benar-benar tidak diterima dan jelas tidak pantas."

"Saya yakin tuduhan itu memang terjadi. Reporter tersebut memiliki rekam jejak yang baik, profesional dalam beekrja sebagai jurnalis. Tidak ada keraguan bagi saya terhadap apa yang ia suarakan," ucap Bell kepada kantor berita resmi Kanada, CBC.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengaku Tidak Ingat

Sementara itu, dalam sebuah agenda seremonial pekan lalu di hadapan para pekerja baja dan aluminium di provinsi British Columbia, PM Justin Trudeau diadang pertanyaan tentang pelecehan seksual yang dituduhkan padanya itu. Ia hanya menjawab bahwa dirinya tidak ingat pernah melakukan hal tersebut.

"Saya ingat hari itu di Creston Valley dalam keadaan baik," kata Trudeau, menurut video yang diunggah oleh seorang wartawan untuk stasiun radio lokal CJME.

"Saat itu (saya berada) di acara Avalanche Foundation untuk mendukung kewaspadaan terhadap ancaman longsoran salju. Saya memiliki hari yang baik hari itu. Saya tidak ingat interaksi negatif hari itu sama sekali."

Juru bicara resmi PM Trudeau, Matt Pascuzzo, menyampaikan sanggahan kepada Washington Post. Ia berkata: "Seperti yang telah dikatakan oleh PM sebelumnya, dia selalu sangat berhati-hati memperlakukan semua orang dengan hormat."

Adapun nama reporter wanita terkait belum dirilis ke publik. Menurut kantor berita CBC, dia tidak berkenan diliput lebih jauh tentang tuduhan pelecehan seksual tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.