Sukses

Nekat Terobos Pintu Pembatas, Wanita di China Nyaris Ketabrak Kereta

Insiden tersebut terjadi di stasiun Baoan Gonglu. Akibat kurangnya rasa disiplin, seorang wanita di China nyaris kehilangan nyawa.

Liputan6.com, Shanghai - Akibat terburu-buru dan kurangnya rasa disiplin, seorang wanita di China nyaris kehilangan nyawa. Ia terjebak di antara pintu keselamatan platform kereta bawah tanah kota Shanghai karena tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

Demi ingin menjadi yang pertama masuk dalam gerbong kereta, wanita ini berdiri persis di ujung lantai pintu masuk kereta dan melewati batas aman.

Akibatnya, pintu keselamatan yang ada di belakangnya secara otomatis tertutup dan membuatnya terjebak di luar pintu.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Senin (30/4/2018), insiden tersebut terjadi di stasiun Baoan Gonglu. Yang membuat kejadian ini sangat menegangkan ketika sebuah kereta lewat dengan kecepatan yang tinggi dan nyaris mengenai dirinya.

Apabila wanita China itu jatuh atau bergerak sedikit saja maka kemungkinan besar ia akan terluka atau tewas. Namun, ia masih cukup beruntung. Sebab, mampu menjaga keseimbangan sehingga tidak terjatuh.

Wanita itu selamat dan tidak mengalami luka sedikitpun. Tetapi pihak berwenang langsung menyelidiki kejadian ini dan mencari tahu mengapa ia nekat melakukan aksi tesebut.

Rata-rata, setiap stasiun kereta di China selalu memiliki pintu keselamatan pada setiap platform. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan kerumunan orang yang hendak masuk ke dalam kereta.

Pintu ini dilingkapi dengan sensor untuk memperingatkan operator apabila ada masalah yang terjadi.

Kasus semacam ini sebenarnya pernah memakan korban. Tiga tahun lalu, di kota Beijing, China ada seorang wanita yang tewas lantaran jatuh ke rel kereta dan tidak sedikit pula yang tertabrak karena tidak disiplin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masak Mi Instan di Bandara

Kasus ketidak disiplinan lain yang pernah dilakukan warga China terjadi di Bandara Hong Kong. Pada tahun 2017, sekelompok wisatawan asal Negeri Tirai Bambu ini kedapatan tengah memasak mi instan di ruang tunggu Bandara Internasional Hong Kong.

Wisatawan China memang dikenal memiliki kecenderungan membawa makanan instan ke manapun mereka pergi. Baik pergi kerja, urusan keluarga ataupun ketika melakukan liburan.

Dikutip dari laman Shanghaiist.com, meski tak membawa kompor secara utuh, mereka membawa alat masak yang dapat berfungsi jika menggunakan aliran listrik.

Dalam rekaman video yang beredar, sekelompok wanita terlihat berkumpul di sekitar alat masak elektronik yang mereka bawa.

Setelah mi instan terlihat matang, mereka terlihat gembira karena berhasil memasak mi instan dengan cara yang cepat.

Menurut penumpang lain yang merekam kejadian tersebut mengatakan, para wanita tersebut terlihat bersenang-senang selama 40 menit menyantap masakannya.

Meskipun banyak para penumpang lain yang melihat, seolah-olah mereka tak perduli dengan orang lain yang berada di sekitarnya.

Para penumpang menilai, sekelompok wanita asal China tersebut menyalahgunakan tempat menunggu keberangkatan sebagai urusan pribadi yang melanggar peraturan bandara.

Meskipun begitu, kelompok tersebut mengklaim hal yang mereka lakukan tak sama sekali mengganggu orang lain dan telah membersihkan area yang mereka jadikan tempat memasak.

Menanggapi insiden tersebut, pihak bandara mengatakan lebih dari 1.000 soket listrik di bandara digunakan penumpang untuk mengisi daya baterai telepon genggam dan laptop.

Jika ditemukan pihak yang menyalahgunakan fasilitas dengan tidak benar makan pihak bandara tak segan-segan untuk meminta pelaku menghentikan aksinya. Jika tak mau pihak bandara akan mengenakan denda sekitar 10.000 dolar Hong Kong atau kurungan tiga bulan penjara.

Ini bukan kali pertama, sebelumnya pelancong asal China yang kelaparan juga pernah pernah kedapatan memasak nasi menggunakan kompor listrik. Hal tersebut juga membuat para penumpang marah bukan kepalang karena merasa terganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.