Sukses

Jurnalis Jerman: Serangan Senjata Kimia di Suriah Hanya Rekayasa

Koresponden media Jerman mengklaim, dugaan serangan senjata kimia di Douma, Suriah, hanyalah rekayasa.

Liputan6.com, Berlin - Uli Gack, koresponden televisi Jerman ZDF, mengklaim bahwa dugaan serangan senjata kimia di Kota Douma, Suriah, hanya rekayasa.

Peristiwa rekayasa itu, menurut Gack, dibuat oleh militan lokal di Douma.

Gack mengunjungi Damaskus dan bertanya kepada warga lokal tentang dugaan serangan yang menjadi alasan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan ke Suriah lebih dari sepekan lalu.

Dari hasil wawancara itu, Gack berkesimpulan bahwa "Semua itu (serangan senjata kimia) hanya rekayasa," ujarnya ketika berbicara dalam siaran langsung di stasiun televisi ZDF dua hari lalu, seperti dilansir laman Russia Today, Senin (23/4/2018).

Gack mengunjungi Suriah dan mendatangi kamp pengungsi di dekat Damaskus, tempat sekitar 20 ribu warga dari Ghouta Timur dan khususnya Douma tinggal di sana.

Ketika mewawancarai warga di pengungsian, Gack mengatakan dia mengutip seorang warga yang menyebut insiden dugaan serangan senjata kimia yang terjadi pada 7 April itu merupakan 'perintah' terhadap kelompok Islamis lokal.

Dia juga mengatakan, menurut warga lokal, kaum militan membawa tabung berisi klorin ke kawasan itu dan 'mereka menunggu Angkatan Udara Suriah mengebom daerah itu dan itu menjadi modus buat mereka."

Ketika pasukan Suriah akhirnya mengebom daerah yang jadi target utama itu tabung berisi klorin itu meledak. Warga lokal juga mengatakan kepada Gack, itu bukan kali pertama kaum militan membuat rekayasa di Douma.

Penuturan saksi lain mengatakan militan dengan sengaja menyiapkan bahan kimia sewaktu kegiatan yang mereka sebut 'latihan' lalu merekam video dan kemudian menjadikan film itu 'bukti' atas dugaan serangan senjata kimia di Douma.

Gack mengatakan semua kesaksian warga itu memang tidak bisa dia konfirmasi kebenarannya namun semua pernyataan mereka itu menurut dia 'cukup meyakinkan' dan layak diperhatikan.

Militer Rusia sebelumnya mengatakan mereka menemukan sebuah laboratorium yang dikelola militan di Douma dan mampu memproduksi senjata kimia.

Rusia juga menemukan sebuah tabung silinder berisi klorin yang terlihat mirip dengan yang muncul dalam salah satu video yang disebarkan soal insiden dugaan serangan kimia di Douma, Suriah. Dalam video itu disebut 'bom kimia dijatuhkan dari sebuah helikopter'.

Reporter : Pandasurya Wijaya

Sumber  : Merdeka.com

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.