Sukses

Mungkin Bukan Titanic yang Tenggelam di Laut Atlantik, tapi...

Sejarah mencatat, Titanic menabrak gunung es pada 14 April 1912. Tak lama kemudian ia karam di lautan beku.

Liputan6.com, New York - Teori konspirasi hampir selalu menyelubungi semua kejadian besar dalam sejarah. Seperti salah satunya yang tidak luput adalah tenggelamnya kapal Titanic.

Bahtera besar yang dibangun oleh Harlad dan Wolff di Belfast, Irlandia, untuk perusahaan White Star Line (WSL) itu dirilis pada 31 Mei 1911.

Seperti dikutip dari The Vintage News.com, Kamis (17/11/2016) setelah selesai dibuat pada 2 April 1912 kapal itu dilabuhkan di dermaga hingga pelayaran pertamanya pada 10 April 1912.

Kala itu Titanic dijadwalkan berlayar dari Southampton, Inggris, dengan pemberhentian di Cherbourg, Prancis, dan Queenstown, Irlandia, untuk menaikkan lebih banyak penumpang. 'Raksasa' laut itu kemudian mengarungi samudera menuju New York, Amerika Serikat.

Sejarah mencatat, pada 14 April 1912, sebelum tengah malam, Titanic menabrak gunung es dan mengakibatkan kerusakan pada badan kapal, sehingga mengakibatkan air laut memenuhi kamar tidur, ruang mesin, dan kabin kapal.

Dalam waktu dua jam 40 menit, Titanic tenggelam ke dasar Lautan Atlantik.

Kecelakaan dahsyat itu membuat cerita Titanic menjadi masyhur di seluruh dunia. Banyak orang menduga-duga apa yang sebenarnya menjadi alasan karamnya kapal yang membawa 2.224 penumpang dan awak kapal itu.

Ada yang mengatakan Titanic menabrak gunung es akibat pimpinan White Star Line, J. Bruce Ismay, memaksa kapal melaju dengan kecepatan penuh agar sampai tepat waktu. 

Titanic yang dinakhodai oleh Kapten Edward Smith itu kemudian meningkatkan kecepatannya. 

Alasan lainnya termasuk fakta yang mengatakan petugas pengintai di menara kapal tidak memiliki teropong. Selain itu mereka juga diduga tidak melaporkan penampakan gunung es tepat waktu, sehingga kapal terlambat mengubah arah.

Awak kapal itu juga tidak mengamati adanya tanda gelombang kecil di sekitar bongkahan es, akibat tenangnya suasana laut malam itu.

Namun, kapal yang celaka itu mungkin bukan Titanic...

Pada saat Titanic dibangun, White Star Line juga membuat kapal besar lainya yang diduga 'kembaran' Titanic.

Olympic, 'kakak' Titanic, merupakan satu dari tiga kapal mewah WSL yang dibangun oleh Harland dan Wolff -- yang ketiga adalah HMHS Britanic.

Perbedaan antara Olympic dan 'kembarannya' terletak pada lorong jalan dek A Titanic yang dibuat dengan sekat baja dan jendela geser. Perubahan itu memungkinkan lebih banyak ruang di bagian depan kapal.

Selanjutnya lorong pada dek B Titanic juga dikurangi, agar memungkinkan lebih banyak ruangan digunakan untuk kabin.

Olympic memulai pelayaran pertamanya pad 15 Juni 1911 mengarungi rute perjalan yang sama dengan Titanic, dan sampai dengan selamat di New York pada 21 Juni 1911.

Sayangnya, pada pelayaran kelima Olympic bertabrakan dengan kapal pesiar Inggris, HMS Hawke, pada 20 September 1991 di dekat Isle of Wight.

Kecelakaan itu mengakibatkan dua lubang besar 'menganga' di sisi kanan kapal dan air laut membanjiri 2 kompartemen kedap air.

Tidak hanya itu, baling-baling kapal juga rusak. Namun Olympic bisa kembali ke Southampton dalam kondisi tersebut.

'Titanic' adalah Olympic?

Seorang penulis, Robin Gardinier mengemukakan teori konspirasi yang menghebohkan. 

Robin berpendapat bahwa kapal yang karam di Samudera Atlantik pada April 1912 itu adalah Olympic, bukan Titanic.

Dalam bukunya yang berjudul 'Titanic: Kapal yang Tak Pernah Tenggelam?' Robin menyatakan bahwa Olympic 'menyamar' menjadi Titanic dan sengaja ditenggelamkan untuk mencairkan asuransi.

Teori itu dinyatakan oleh sang penulis berdasarkan fakta bahwa, HMS Hawke menyalahkan Olympic atas kecelakaan yang menimpa kedua kapal itu.

Akibatnya White Star Line dibanjiri tagihan biaya hukum, perbaikan, dan kerugian selama Olympic tak beroperasi.

Sementara itu perusahaan asuransi yang digunakan White Star Line, Lloyd's of London, diduga menolak untuk membayar klaim. Sehingga menyebabkan keterlambatan perbaikan dan keberangkatan pertama Titanic.

Berkaitan dengan hal tersebut, Robin mengatakan bahwa WSL sengaja menukar bagian kapal bertulisan Titanic, dan memasangkannya pada Olympics.

Robin juga menyatakan pendapatnya itu berdasarkan fakta bahwa uji coba laut Titanic di laut hanya berlangsung beberapa jam. Sementara Olympic selama dua hari.

Penulis itu juga menekankan bahwa Titanic tidak melakukan uji coba kecepatan -- hal ini diduga karena kapal itu nantinya akan digantikan Olympics.

Selain itu, Robin juga menduga kapal itu karam bukan akibat menabrak gunung es. Melainkan kapal penyelamat yang mencoba 'bersembunyi di dalam kegelapan.

Pria itu percaya bahwa gunung es tidak 'mampu' untuk menghasilkan kerusakan yang dapat menenggelamkan bahtera itu.

Selama Titanic tenggelam, sinyal yang ditembakkan ke udara memiliki warna yang tidak sesuai dengan kode pelayaran. Sehingga kapal California yang saat itu berada tak jauh dari Titanic diduga mengira mereka sedang melakukan perayaan.

Walaupun buku Robin laris di pasar dan masuk dalam kategori penjualan terbaik, banyak pembaca online beranggapan novel itu 'jelek'.

Sementara itu seorang ahli kelautan, Dr. Robert Ballard, yang menemukan bangkai kapal di dasar lautan juga percaya bahwa bahtera itu adalah Titanic.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.