Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pengakuan Remaja 13 Tahun yang Ketagihan Viagra

Orangtuanya tidak mengetahui perilaku anaknya dan menyangka putra mereka sedang bermain video di rumah teman.

Liputan6.com, Lancastershire - Seorang remaja pria berusia 15 tahun menceritakan kisahnya kehilangan masa remaja sejak ketagihan obat pendukung ereksi Viagra. Ia mengaku mencoba obat itu setelah dipengaruhi teman-temannya.

Pada saat sedang akan melakukan seks untuk pertama kalinya dengan kekasih barunya pada usia 13 tahun, teman-temannya mengatakan bahwa ia akan "loyo di ranjang" jika tidak menelan pil biru tersebut.

Dikutip dari Daiy Mail pada Senin (15/8/2016), remaja dari Lancastershire, Inggris, itu pun ketagihan hingga akhirnya bisa menenggak hingga 6 pil dalam semalam ketika sedang berpesata seks bersama sesama remaja.

Orangtuanya tidak mengetahui perilaku anaknya dan menyangka putra mereka sedang bermain video di rumah teman. Padahal, remaja itu sudah mencuri beberapa ratus poundsterling dari orangtuanya untuk membeli obat itu.

Remaja yang mengaku pertama kalinya menonton pornografi melalui telepon genggam saat berusia 12 tahun itu mengatakan kepada Sunday Mirror, "Saya telah kehilangan masa kanak-kanak saya. Hancur lebur."

"Kebanyakan orang menyangka Viagra hanya untuk pria paro baya, tapi sekarang orang bisa dengan mudah mendapatkannya di sekolah-sekolah."

"Para orangtua dan anak-anaknya perlu mengetahui apa yang sedang terjadi. Seandainya saja saya tidak pernah mencobanya."

Remaja itu sekarang sedang menjalani terapi, namun para dokter menyebutkan bahwa kasusnya tidak terlalu jarang juga, yaitu ketika para remaja menenggak obat itu untuk bersenang-senang tapi kemudian malah ketagihan seks di bawah umur.

Pengusaha obat tradisional Cina ditangkap setelah kedapatan menjual viagra palsu yang terbuat dari kuda laut.

 Steve Pope, yang sedang merawat anak itu, mengatakan kepada Mirror, "Para pelajar pria merasa itu hanya iseng-iseng tak berbahaya. Tapi 'tendangan' awal dari bahan kimianya bercampur dengan perasaan digaya menyebabkan ketagihan secara psikologis."

Menurut para pakar, obat itu tidak mendapat stigma yang sama dengan obat-obat terlarang sehingga malah semakin tersebar luas.

Remaja itu mengaku menenggak obat itu pada musim panas 2014 setelah direndahkan oleh teman-teman yang lebih dewasa karena bercerita ingin melakukan seks dengan pacarnya. Menurutnya, sekitar sepertiga anak seusianya telah mencoba obat tersebut.

Ia mengaku "ingin menjadi seperti" para pria yang tayang dalam cuplikan-cuplikan pornografi yang pernah disaksikannya sehingga ia menerima saja pemberian pil dari teman-temannya dan tidak menceritakan kepada kekasihnya.

Setelah mereka melakukan seks, barulah ia mengungkapkan kepada kekasihya yang malah senang mendengar hal itu dan meminta remaja pria itu untuk mencari lebih banyak lagi.

Ketika mendatangi teman-temannya, ia diminta membeli 4,5 poundsterling (Rp 76 ribu) per butir. Tanpa berpikir panjang, ia pun mencuri uang dari orangtuanya. Ia mengaku "merasa jijik dengan dirinya sendiri" karena merasa tidak punya pilihan kecuali harus menelan pil tersebut.

Remaja itu akhirnya mengaku seluruh perilakunya kepada orangtuanya pada November lalu setelah ia khawatir terhadap dampak obat tersebut. Ia kemudian mendapat diagnosa perilaku seks kompulsif dan sekaran menjalani psikoterapi tiap 2 minggu di Blackpool sambil menyesali tindakannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asal Usul Viagra

Pada awalnya, Viagra dikembangkan untuk membantu para penderita angina, tapi para pasien malah mengungkapkan bahwa obat itu malah meningkatkan kehidupan seks mereka.

Cara kerjanya tidak langsung memberikan ereksi kepada kaum pria, tapi memperbaiki mekanisme alamiah yang mengarah kepada ereksi.

Ketika seorang pria sedang terangsang secara seksual, ada beberapa bagian jaringan dalam penis yang menjadi rileks sehingga memungkinkan masuknya aliran darah memenuhi alat vital dan terjadilah ereksi.

Viagra membantu menambah kadar zat kimia yang menyebabkan jaringan itu menjadi rileks. Dalam percobaan, angka keberhasilannya berkisar antara 60 hingga 80 persen dan bergantung kepada dosis.

Tapi obat itu tidak selalu bekerja ketika pertama dipakai dan ada perusahaan pesaing yang mengaku memiliki angka sukses yang lebih baik.

Orangtuanya tidak mengetahui perilaku anaknya dan menyangka putra mereka sedang bermain video di rumah teman. (Sumber International Business Times)

Sudah ada beberapa dampak samping yang diketahui, misalnya masalah penglihatan dalam bentuk peningkatan kepekaan terhadap cahaya, pandangan memburam, atau buta warna -- khusus biru dan hijau.

Kaum pria yang juga sedang mendapat asupan obat yang mengandung nitrat, misalnya nitro-gliserin untuk kondisi jantung, sangat disarankan untuk tidak menggunakan Viagra karena kombinasi obat-obatnya dapat sangat menurunkan tekanan darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini