Sukses

Pria Chicago Ditembak Mati Saat Live Streaming di Facebook

Antonio Perkins sedang live streaming di Facebook saat peluru menerjangnya. Ia menyiarkan pembunuhan atas dirinya.

Liputan6.com, Chicago - Sejak Jack Ruby membunuh Lee Harvey Oswald, tersangka penembak Presiden John F. Kennedy, dalam sebuah siaran langsung televisi pada 1962, kejadian tersebut menjadi momok bagi media. Jangan sampai yang seperti itu terulang kembali. 

Namun, dengan layanan modern seperti Facebook, Live, dan Periscope tersedia pada telepon pintar (smartphone) yang dimiliki semua orang, peluang terjadinya hal tersebut meningkat secara drastis.


Seperti yang terjadi pada Antonio Perkins. Pria 28 tahun tersebut sedang live streaming video di Facebook di halaman rumahnya di Chicago, Amerika Serikat, Rabu, 15 Juni 2016.

Tiba-tiba, suara tembakan terdengar. Kamera jatuh, layarnya menampilkan gambar rerumputan, lalu gelap.

Namun, audio terus merekam insiden yang sedang terjadi. "Oh, Tuhan! Panggil polisi!" suara jeritan terdengar, seperti dikutip dari New York Times, Sabtu (18/6/2016). "Tony! Tidak!"

Perkins dinyatakan meninggal dunia beberapa saat kemudian di rumah sakit. Korban menderita luka parah di bagian leher dan kepala.

 

Antonio Perkins ditembak mati saat livestreaming di Facebook (Facebook)


Juru  bicara kepolisian,  Laura Amezaga, mengatakan para detektif mengonfirmasi bahwa Perkins adalah sosok yang terluka parah akibat penembakan, seperti yang ditampilkan dalam video Facebook.

Sementara itu, seperti dikutip dari CBS News, polisi masih memburu tersangka penembakan. Hingga berita ini diturunkan, belum jelas apa motif pelaku.

Sejumlah sumber menyebutkan, Perkins beberapa kali pernah ditangkap aparat dan terbukti melakukan tindakan kriminal. Ia juga ada dalam daftar sejumlah geng.

Namun, keluarganya mengatakan ayah tiga anak tersebut telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Selama beberapa tahun belakangan, korban mencari uang halal dengan bekerja di sebuah restoran cepat saji.

Keluarga Perkins mengatakan mereka tak yakin bahwa korban memang menjadi target pelaku. Apalagi dua anaknya dilaporkan berada di halaman bersama korban saat insiden mengerikan itu terjadi.

"Anakku orang baik-baik. Ia tak terlibat apa pun. Dia bekerja dan merawat anak-anaknya," kata ayah korban, Daniel Cole.

Salah satu saudara kandung korban juga dilaporkan menjadi korban penembakan di lingkungan  yang sama.

Layanan Live dari Facebook akhirnya bisa digunakan untuk pengguna yang lebih luas (sumber: fbnewsroom.com)


Itu adalah kali keduanya penembakan menimpa mereka yang selfie dan melakukan live streaming di Facebook.

Pada 31 Maret 2016 lalu, seorang pria yang sedang merekam dirinya sendiri saat berjalan di siang bolong menjadi korban terjangan peluru. Untungnya, menurut Chicago Sun-Times, ia selamat meski menderita luka-luka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini