Sukses

Banjir Terburuk di Paris, Kantor Presiden Siap Dipindahkan

Banjir di Paris bahkan membuat fasilitas ternama seperti Museum Louvre dan Orsay ditutup.

Liputan6.com, Paris - Air sungai Seine di Paris dilaporkan mencapai titik tertinggi selama lebih dari 30 tahun terakhir. Banjir di ibu kota Prancis itu juga menyebabkan ditutupnya sistem transportasi kereta bawah tanah dan sejumlah lokasi penting.

Museum Louvre dan Orsay bahkan terkena imbasnya dan ditutup. Sementara para staf memindahkan sejumlah karya seni ke tempat yang lebih tinggi, karena banjir Paris mencapai ketinggian 6 meter.

Di Louvre, kurator bergegas memindahkan 250.000 karya seni ke tempat yang lebih tinggi dari daerah penyimpanan bawah tanah yang berisiko kebanjiran.

Presiden François Hollande menyebut musibah kali ini sebagai "banjir yang luar biasa".

Permukaan air sungai Seine mencapai 6,5 meter dan kemungkinan akan surut pada akhir pekan ini, dengan perkiraan masih akan turun hujan deras.

Imbas banjir juga membuat banyak jembatan ditutup, kapal-kapal bukan untuk keperluan darurat pun dilarang beroperasi. Di Cluny - La Sorbonne dan stasiun metro St Michel ditutup sebagai tindakan pencegahan sementara sungai meluap ke jalan-jalan di kota.

Demikian juga dengan taman dan pemakaman di sekitarnya, ditutup akibat luapan air sungai tersebut.

Otoritas setempat bahkan telah mengambil langkah-langkah awal, untuk melakukan evakuasi dari istana kepresidenan dan kementerian utama.

Setidaknya 15 orang tewas di seluruh Eropa tengah akibat hujan deras yang menyebabkan banjir dari Prancis sampai Ukraina. Dua tewas di Paris, 10 lainnya di bagian selatan Jerman.

Sejumlah kota juga dilaporkan rusak akibat terendam banjir.

Dua korban banjir lain dilaporkan di Rumania dan satu orang di Belgia. Banjir juga terjadi di Austria, Belanda, dan Polandia. Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Asosiasi Industri Asuransi, AFA menyebutkan, estimasi biaya asuransi akibat banjir mencapai lebih dari 600 juta euro atau sekitar Rp 9 triliun.

Banyak penduduk setempat menjadikan patung prajurit yang dikenal sebagai Zouave sebagai patokan ketinggian air, di mana monumen yang berdiri di bawah jembatan Alma itu saat ini terendam hingga batas pinggang.

Tingkat curah hujan Prancis pada bulan Mei merupakan yang tertinggi sejak 1873, tapi krisis ini tak seberapa dibanding banjir 1910 yang membuat Paris terendam selama dua bulan -- ketika Zouave terendam air Sungai Seine hingga batas leher.

Ketinggian Sungai Seine memuncak di 8,62 meter tahun 1910, dan turun mencapai 7,1 meter pada tahun 1955, lalu 6,18 meter pada 1982.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini