Sukses

Donald Trump: Saya Mau Bicara Soal Nuklir dengan Kim Jong-un

Andai memang Donald Trump bisa bertemu dengan Kim Jong-un, itu akan membuat perubahan besar bagi kebijakan AS terhadap isolasi rezim itu.

Liputan6.com, Washington, DC - Kandidat capres Partai Republik Donald Trump membuat sensasi terbaru. Kali ini, miliader nyentrik itu mengatakan ingin bertemu dengan pemimpin Kim Jong-un untuk berbicara tentang program nuklir Korut.

"Saya mau berbicara dengan dia (soal nuklir), saya tidak ada masalah berbicara dengannya," kata Trump mengenai Kim Jong-un.

Andai memang Donald Trump bisa bertemu dengan Kim Jong-un, itu akan membuat perubahan besar bagi kebijakan AS terhadap isolasi politik rezim tersebut.

 

Melihat sepak terjang kali ini membuat gerah Hillary Clinton, yang mengatakan lawannya itu memiliki keinginan aneh terhadap pemimpin asing yang mengisolasi diri tersebut.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu tangan kanan Hillary juga menambahkan kebijakan luar negeri Trump sungguh tak masuk akal. Demikian dilansir dari BBC, Rabu (18/5/2016).

Komentar Trump tentang Korut terjadi dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Selasa kemarin. Selain menunjukkan ketertarikan dengan Korut, Trump mengatakan ketidaksetujuan terhadap aksi militer Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina timur.

Dalam topik tentang Korut, raja properti New York mengatakan ia juga akan mengadakan pertemuan 4 mata dan menekan China sebagai koalisi terdekat Pyongyang.

Hingga saat ini, kontak antara AS dan Korut terjadi di level pejabat, tidak di tingkat presiden.

Dalam perkembangan lainnya, ada informasi Trump akan berkunjung ke Inggris sebelum pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada November 2016.

Padahal sebelumnya baik Trump maupun PM Inggris David Cameron saling melontarkan pernyataan ketidaksukaan satu sama lain.

Pun juga dengan wali kota London yang baru terpilih, Sadiq Khan. Baru-baru ini ia mengatakan tidak akan mengambil 'kesempatan' pengecualian dari Trump perihal pelarangan muslim masuk ke AS.

Para diplomat berharap kedatangan Trump ke Inggris terjadi setelah ia secara formal dipilih sebagai kandidat capres di konvensi Juli mendatang.

Donald Trump memiliki properti di Inggris, termasuk lapangan golf di Skotlandia, tempat sang ibu lahir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.