Sukses

Pria yang Bertahan Hidup 438 Hari Dituduh Lakukan Kanibalisme

Keluarga nelayan ikut melaut bersamanya tapi meninggal. Tuntut jutaan dolar setelah kisah Salvador Alvarenga mendunia.

Liputan6.com, El Salvador- Kisah pengalaman hidup Salvador Alvarenga membuatnya jadi pria yang banyak diburu wartawan dan publik dari seluruh dunia. 

Ia menuturkan kisahnya terombang-ambing di tengah lautan dan bertahan hidup selama 438 hari dengan makan ikan dan burung laut, minum air seninya sendiri, dan darah kura-kura. Tak hanya itu, ia kehilangan sahabat baiknya yang menemaninya di kapal, Ezequiel Cordoba.

Namun baru-baru ini pengalaman tak mengenakkan menimpa Alvarenga. Dilaporkan Independent, Kamis (16/12/2015), ia dituntut $1 juta oleh keluarga Cordoba, yang menuduhnya menjadi kanibal dan memakan kawan seperjuangannya itu.

Pada November 2012 ketika kisah bermula, Alvarenga membayar Cordoba sejumlah US$50 untuk turut serta di perjalanan memancing selama dua hari di Teluk Meksiko.

Salvador Alvarenga dituntun menuju konferensi pers tahun 2014 lalu. (foto: Independent)

Namun badai hebat menghanyutkan kapal mereka ke tengah lautan. Dari 2 hari... menjadi berminggu-minggu. Akhirnya, kedua pria itu bertahan hidup dengan menangkap ikan dan burung laut dengan tangan mereka sendiri.

Sayangnya, tubuh Cordoba tak sanggup lagi memakan ikan mentah. Ia akhirnya menyerah dan meninggal. Namun sebelum tewas, ia meminta Alvarenga berjanji tak memakan jasadnya dan membawa jasadnya mengunjungi ibunya. 

Setelah Cordoba meninggal, Alvarenga dirundung duka mendalam. Berhari-hari ia mengajak bicara jasad Cordoba seakan-akan pria itu masih hidup.

Pada suatu hari, Alvarenga memutuskan untuk menenggelamkan jasad Cordoba demi menghadapi kenyataan. 

Mendengar kisah itu, keluarga Cordoba tak percaya dan justru menuntut kompensasi sebesar satu juta dolar. Mereka mengklaim Cordoba menjadi korban kanibalisme yang dilakukan Alvarenga.

Pengacara Alvarenga, Ricardo Cucalon, menuturkan pada media bahwa tak mungkin Alvarenga memakan kawannya itu. Cucalon menunjuk bahwa tuntutan itu baru diajukan beberapa hari setelah buku mengenai kisah Alvarenga diterbitkan.

Ia menuturkan pada El Diario de Hoy El Salvador, "Saya yakin tuntutan ini sebagian merupakan upaya keluarga untuk mendapat sebagian royalti buku.

"Banyak yang percaya buku ini membuat klien saya kaya, tetapi ia mendapat jauh lebih sedikit dari yang orang-orang kira."**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.