Sukses

Bocah 11 Tahun Ledakkan Diri di Tengah Pasar Nigeria, 31 Tewas

Kendati belum ada yang bertanggung jawab, Boko Haram dicurigai sebagai dalangnya.

Liputan6.com, Abuja - Dua bom meledak dalam sehari di kota Yola dan Kano, Nigeria. Salah satu bomber diketahui bocah perempuan 11 tahun. Setidaknya 31 orang tewas, dan 72 terluka. Ia meledakkan dirinya pada Selasa 17 November sore di kota Yola. Hal itu diungkapkan Aliyu Maikano, dari Palang Merah Internasional.

"Aku tak bisa bilang berapa orang yang tewas, karena serpihan tubuh manusia berserakan," kata salah seorang saksi mata.

Pasar itu adalah tempat jual beli terbuka berisi hewan ternak, restoran, dan ada masjid di sana. Saat anak 11 tahun itu meledakkan dirinya, banyak orang sedang menikmati kopi sore dan selesai salat.

600 kilometer ke barat daya, di kota Kano tepatnya, remaja perempuan 18 tahun juga meledakkan dirinya di tengah pasar tepat pukul 16.00. Dilaporkan 15 orang tewas dan 123 terluka.

Menurut kepala polisi Kano, Muhammad Musa Katsina, remaja itu diturunkan dari sebuah mobil van berisi anak-anak. Ia lalu berjalan ke arah pasar yang saat itu sedang ramai, seperti dilansir CNN, Rabu 19 November 2015.

Belum ada grup yang bertanggung jawab atas serangan kembar itu. Namun, kecurigaan jatuh pada kelompok teroris Boko Haram. Mereka pernah melakukan operasi yang sama pada Januari 2012. Kelompok itu membawa bomber anak ke sebuah pasar, lalu ia meledakkan dirinya. Tak lama kemudian, anggota lainnya menghamburkan peluru.

Boko Haram adalah kelompok mematikan yang beroperasi di Nigeria. Menurut Indeks Global Teroris  tahun 2015, kelompok itu merupakan grup teroris paling mematikan sepanjang sejarah.

"Kematian akibat serangan teroris Boko Haram naik 300 persen dalam satu tahun. Ada 7.512 orang tewas dibanding tahun lalu," tulis laporan tersebut.

Sementara itu, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengecam serangan tersebut. Padahal 5 hari yang lalu, ia baru saja berkunjung ke Yola untuk memberikan medali penghargaan kepada pasukannya yang telah melawan Boko Haram. Ia juga mengunjungi kamp pengungsi. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini