Sukses

Gangster New York 'Goodfellas' Bebas dari Tuduhan Kriminal

Vincent Asaro disebut dalang perampokan kargo pesawat Lufthansa tahun 1978. Namun, setelah 35 tahun, semua bukti itu mentah.

Liputan6.com, New York - Seorang bos gangster yang terkenal di kota New York diputus bebas. Vincent Asaro dianggap tidak pernah terlibat dalam kasus  perampokan kargo pesawat milik maskapai Lufthansa pada tahun 1978. Ia baru ditahan 35 tahun kemudian, namun pada Jumat (13/11/2015), ia tak terbukti bersalah.

Seperti dilansir Reuters, Vincent Asaro salah satu tokoh kriminal terkenal di Amerika Serikat yang kasusnya tak pernah terbukti.

Asaro diputus tak bersalah dan bebas oleh hakim setelah pengadilan tak bisa menemukan bukti keterlibatannya dalam aksi perampokan di Bandara John F Kennedy, New York. Aksi penembakan itu menjadikan inspirasi film bertema mafia berjudul Goodfellas yang dibintangi Robert De Niro.

Nama Asaro dibersihkan dari segala tuduhan, antara lain tuduhan pembunuhan, pemerasan dan kriminal lainnya oleh juri di Pengadilan Federal Brooklyn.

Putusan itu membuat jaksa terkejut. Kasusnya mungkin salah satu yang terakhir masa kejayaan kejahatan terorganisasi di New York , puluhan tahun yang lalu.

Menurut jaksa, keterlibatan Asaro dalam perampokan itu jelas. Ia adalah pria yang bersiaga bersama gangster lain, Jimmy Burke di dalam mobil, saat kawanan kelompok bertopeng menggasak uang tunai sebesar US$ 6 juta dan perhiasan dari Lufthansa Airlines Cargo tahun 1978.

Insiden itu mengilhami sutradara Martin Scorsese membuat Goodfellas. Film itu sebagai pemenang Academy Award 1990 dan karakter Jimmy Burke diperankan dengan baik oleh Robert De Niro yang diyakini sebagai dalang perampokan.

Masih menurut jaksa, Asaro 'dipercayai' sebagai generasi ketiga dari keluarga mafia Bonanno yang pernah dituduh menyiksa seorang informan polisi di kandang anjing pada 1969. Keluarga itu juga terlibat pembunuhan sanak saudara lain serta mencuri dengan kekerasan.

"Bebas!" demikian teriakan pria yang kini berusia 80 tahun itu selepas ia keluar dari penjara.

"Aku sudah 2 tahun di sini, dan tak sabar untuk pulang," kata Asaro yang telah ditahan semenjak Januari 2014.

"Aku akan makan enak dan ketemu keluargaku," jawab Asaro saat ditanya apa yang akan dilakukannya sepulang ke rumah.

Sidang putusan yang memakan waktu 3 minggu menampikan banyak orang yang pernah terlibat dalam kekerasan sejarah mafia di New York. Diantara para saksi adalah sepupu Asaro, Gaspare Valenti yang telah memakai tongkat selama bertahun-tahun. Ia juga terlibat dalam perampokan Lufthansa dan pembunuhan tahun 1969.

Valenti diklaim terlibat dalam perampokan itu. Namun, tak terbukti.

Satu-satunya orang dipenjara atas perampokan tersebut adalah pegawai Lufthansa.

Jaksa penuntut umum, Robert Capers kaget dengan keputusan itu. Ia bersama jaksa muda lainnya meninggalkan ruangan sidang dengan muka kaku tanpa komentar sedikitu pun.

Ketika ditanya wartawan tentang film Goodfellas, Asaro menjawab, "Kalian jangan percaya apa pun yang kalian lihat di film." (Rie/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.