Sukses

Alat Deteksi Bom di Bandara Sharm el-Sheikh Palsu?

Alat tersebut mirip dengan alat yang telah dilarang pemerintah Inggris karena terbukti bohong dan tidak bekerja.

Liputan6.com, Kairo - Otoritas keamanan kini tengah menyelidiki bagaimana bom bisa diseludupkan ke penerbangan Metrojet 9268 yang jatuh di Semenanjung Sinai, Sabtu, 31 Oktober 2015. Pesawat nahas itu jatuh setelah 23 menit tinggal landas dari bandara  Sharm el-Sheikh, Mesir menuju St. Petersburg, Rusia.

Ternyata, tim investigasi dari Inggris mendapati alat pendeteksi bom di bandara tersebut tidak bekerja.

Alat deteksi itu tidak hanya digunakan di bandara, tim investigasi menemukannya di beberapa hotel dan pusat perbelanjaan di seantero resor Laut Merah itu.

Masalahnya, alat tersebut berdesain sama dengan alat yang ditolak pemerintah Inggris. Alat tersebut mirip dengan perangkat yang terkenal dengan ADE 651. Sebuah alat detektor bom palsu yang dijual di seluruh Timur Tengah dan 'daerah berbahaya lainnya' oleh seorang kontraktor dari Inggris, seperti dilansir CNN, Rabu (11/11/2015)

James McCormick ditahan di penjara karena tindakan pembuatan alat deteksi bom palsu itu oleh pengadilan London pada 2013. McCormick berhasil mendapatkan puluhan juta dolar dari seluruh dunia dan dapat membayari gaya hidupnya yang mewah.

Perangkat tersebut bekerja tanpa ada komponen elektronik satupun. Mirip tongkat Golf.

"Alat itu sama sekali tidak ada isinya sama sekali. Tidak ada hukum fisika dan sains yang bisa membuat alat itu bekerja, kata Inspektur Polisi Edward Heath kepada CNN 2013 silam.

Sementara itu pihak Inggris akan mempelajari apakah alat yang digunakan oleh pemerintah Mesir, sama dengan alat palsu bikinan warga negaranya.

"Kami akan tetap menyelidiki peralatan itu," kata juru bicara menteri luar negeri Inggris.

Paul Biddis, seorang konsultan keamanan yang selama 24 tahun mengabdi pada militer Inggris mengatakan peralatan itu mirip dengan 'tongkat sakti' buatan McCormik dan tak ada kemampuan untuk mendeteksi keberadaan bom.

"Itu sampah," kata Biddis. "Tongkat itu tidak bisa bekerja sama sekali," tambahnya.

Masalahnya, variasi dari alat-alat itu--menggunakan tampilan luar yang lain dan ditambah dengan antena-- terjual di seluruh dunia. McCormic ADE 651; GT200 pernah dibeli oleh pemerintah Thailand.

"Orang-orang di balik Alpha 6, pabrik pembuatannya, telah ditahan atas tuduhan penipuan," tambahnya lagi.

Juru bicara dari Departemen Bisnis dan Inovasi Inggris mengatakan bahwa ADE 651 dan GT 200 telah dilarang oleh Inggris untuk diekspor dan diperjualbelikan. Pada 2010, mereka juga melarang penjualan  ke Afghanistan dan Irak.

Hakim pengadilan McCormik, Richard Hone, mengatakan bahwa satu nota penjualan ke Irak saja mencapa US$38 juta dalam 3 tahun.

"Saat itu pemerintah Inggris langsung menghentikan penjualan antar negara. Namun, tampaknya sekarang ini penjualan beralih ke sektor swasta," tambah Biddis lagi.

"Jelas-jelas, kita bisa melihat alat tersebut 'beroperasi' di hotel-hotel," kata Biddis. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini