Sukses

Gambarkan Aksi Rusia di Suriah, Penyiar TV Gunakan Video Game

Namun, banyak yang menyangsikan Moussa tidak tahu itu adalah rekaman permainan video

Liputan6.com, Kairo - Pembawa acara televisi Mesir, Ahmed Moussa mengunakan rekaman video game untuk menggambarkan betapa 'efektif' dan presisi serangan udara yang dilakukan Rusia terhadap ISIS di Irak dan Suriah.

Dalam siarannya yang terbaru, ia memuji serangan Rusia di Suriah dibandingkan oleh aksi AS. Bahkan ia mengkritik keras taktik Amerika Serikat dan koalisinya itu.

Rekaman video yang ia gunakan di acaranya berasal dari permainan video game dari Rusia berjudul Apache Air Assault yang dikembangkan oleh Gaijin Entertaiment and dipublikasikan oleh Activision.

Dalam permainan video itu, pilot beraksen Amerika diberikan koordinat lokasi, untuk menembakkan moncong senapan mesin Apache, dan meluncurkan rudal terhadap 'pejuang ISIS'.

Sebelum ditayangkan rekaman itu, Moussa, memberi pujian dan kekaguman untuk Rusia.

"Ya, ini adalah Rusia, ini adalah tentara Rusia, ini Putin," kata Moussa, seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa (13/10/2013)

"Ini adalah federasi Rusia. Apakah mereka menghadapi terorisme? Ya jelas."

"Amerika terlalu lembut pada ISIS. AS berada di Suriah sudah satu setengah tahun, dan kita telah melihat tidak ada satu peluru dari mereka yang mengenai sasaran." 

Saat ia mengomentari rekaman itu, ia menggambarkan adegan helikopter Rusia menghancurkan target dengan rudal dan senapan mesin.

"Lihatlah presisi ini, rudal itu ditargetkan ke satu persembunyian teroris di balik pohon," katanya. Baca: Rusia Tolak Tuduhan AS Soal Jatuhnya Misil di Iran

Namun, banyak menyangsingkan apakah Moussa sadar atau bahkan tahu rekaman itu dari video game.

Penggunaan permainan video mengambarkan 'hebatnya'  Rusia oleh Moussa telah menyedot perhatian komunitas online. Sejumlah meme beredar tentang dirinya di media sosial sejak acara ditayangkan.

Moussa sendiri tidak asing dengan kontroversi. Ia sempat dikenal menyuarakan garis pro-pemerintah, dan mengkritik organisasi Ikhwanul Muslimin Mesir dan gerakan Palestina Hamas.

Awal tahun 2015, ia menuduh Hamas membunuh Izz el-Deen al-Qassam, kelompok sayap militer, meskipun faktanya al-Qassam tewas di Palestina oleh Inggris pada tahun 1935.  (Rie/Ein)

 )

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini