Sukses

Cari Batu Ulekan Cabai, Pria Ini Temukan Bagian Diduga MH370

Johnny Begue tak mengira, temuannya mungkin mengungkap misteri terbesar dalam dunia penerbangan modern: hilangnya MH370.

Liputan6.com, La Reunion - Rabu pagi 29 Juli 2015, Johnny Begue menghabiskan waktu istirahatnya dengan berjalan-jalan di sekitar pantai. Kepalanya menunduk, dengan mata awas ia menyisir batuan berwarna abu-abu gelap yang menutupi permukaan pasir putih, mencari yang ukurannya pas untuk mengulek cabai.  

Cabai yang diulek halus merupakan bumbu penting dalam masakan penduduk di pesisir Samudra Hindia itu. Batu yang digunakan untuk menggiling tumbuhan genus capsicum itu memang kerap ditemukan di pinggir pantai -- tempat kerja Begue.

Pria itu adalah pemimpin tim beranggotakan 8 orang, yang bertugas membersihkan area pesisir di Kota Saint-Andre, di Pulau La Reunion, yang populer di kalangan turis.

Kemudian, matanya tertuju pada sebuah penampakan tak biasa. "Saat itulah aku melihat benda aneh di pantai," kata Begue, seperti Liputan6.com kutip dari Himalayan Times, Jumat (31/7/2015). "Aku langsung menyadari bahwa itu adalah bagian dari pesawat terbang."

Yang sama sekali tak dikira oleh pria 46 tahun itu adalah, temuannya tersebut mungkin membantu memecahkan misteri terbesar dalam dunia penerbangan modern: hilangnya Malaysia Airlines MH370 beserta 239 orang di dalamnya sejak Sabtu 8 Maret 2014.

Ia lalu memanggil teman-temannya, minta bantuan untuk membawa fragmen yang diyakini sebagai bagian sayap kapal terbang ke pinggir, agar tak diterjang deburan ombak bercampur batuan vulkanik yang berserakan di pantai. Supaya objek itu tak lantas terseret kembali ke lautan.

Bagian pesawat sepanjang 2 meter itu berselimut pasir dan pinggirannya dipenuhi teritip, hewan laut.

Bague juga menemukan bagian koper kain yang rusak parah dan robek di banyak bagian. Meskipun, belum diketahui apakah ada kaitannya dengan MH370.

Potongan koper rusak dekat lokasi temuan objek diduga MH370 (Twitter/@delarue_julien)


Awalnya, Begue dan rekan-rekannya menggeletakkan objek tersebut di pinggiran pantai. Agar bisa dilihat oleh warga dan turis yang ada di pantai.

Hingga akhirnya, koleganya Cedric Gobalsoumy menyadari, tindakan mereka tak tepat. "Potongan pesawat yang ditemukan di laut adalah hal yang tak normal. Orang-orang yang ada di dalamnya bisa saja tewas dan keluarga mereka pasti menanti kepastian kabar," kata dia.

Begue dan teman-temannya pun memutuskan melapor ke polisi. Salah satu dari mereka lalu mencari informasi tentang kecelakaan pesawat di dunia maya dan menemukan kisah tentang MH370.

Setelah itu, kabar tentang temuan puing pesawat menyebar luas ke penjuru dunia, para penyelidik pun berdatangan. La Reunion, pulau yang sepi dan tak terlalu dianggap, tiba-tiba diperbincangkan seluruh dunia.

Kali terakhir wilayah itu menarik perhatian media pada 2011, saat serangan 18 hiu menewaskan 7 orang.

Nama Begue, sebagai sang penemu, juga mendadak tenar. "Aku sama sekali tak menyangka, gara-gara mencari ulekan cabai, membuatku terkenal."

Temuan Berharga

Jumat pagi ini Begue dan teman-temannya kembali ke pantai, bekerja seperti biasanya. Bedanya, mereka akan menata batuan, meletakkan tanaman di titik di mana objek diduga MH370 ditemukan. Untuk beberapa saat hening cipta dilakukan. "Untuk memberi penghormatan pada jiwa-jiwa yang yang telah kembali ke Penciptanya," kata dia.

Membutuhkan waktu dan upaya yang tak mudah untuk menguak keterkaitan objek yang ditemukan di La Reunion dengan MH370, apalagi menguak nasib tragis pesawat milik maskapai negeri jiran itu.

Namun, temuan di La Reunion memberikan setitik harap. Sebelumnya, tim pencari internasional berupaya keras untuk mencari keberadaan MH370, mengerahkan ribuan manusia dan peralatan canggih, untuk menyisir dasar laut di Samudra Hindia, Laut China, dan Teluk Thailand. Namun, sejauh ini belum menghasilkan temuan yang diharapkan.

Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss mengatakan, objek yang ditemukan di Reunion adalah "petunjuk penting" yang bisa mengakhiri sejumlah teori liar tentang nasib MH370.

"Masuk akal jika puing MH370 bisa mencapai Reunion, 16 bulan sejak insiden kecelakaan terjadi," kata dia seperti dikutip dari New Zeland Herald, Kamis 30 Juli 2015.

"Ini adalah perkembangan yang signifikan. Kali pertama ada bukti nyata bahwa bagian dari pesawat ditemukan." (Ein/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini