Sukses

Kekayaan Donald Trump Terkuak Lewat Dokumen 92 Halaman

Dokumen laporan kekayaan Donald Trump setebal 92 halaman, terpanjang di antara para kandidat presiden AS lainnya.

Liputan6.com, Washington DC - Bagi sebagian orang, kekayaan Donald Trump penuh misteri. Forbes misalnya menyebut Trump selalu melebih-lebihkan kekayaannya dua kali lipat dari seharusnya.

Saat ia harus menyerahkan laporan keuangan ke Badan Federal untuk pemilu, Donald Trump merilis keterangan media yang menyatakan kekayaannya sebesar "sepuluh triliun dolar" dalam huruf kapital.

Namun, Trump tidak bisa berkelit lagi dari angka sesungguhnya semenjak ia mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kali ini, sebuah dokumen dikeluarkan oleh Federal Election Commission pada hari Rabu 22 Juli 2015 tentang kekayaannya.

Dokumen setebal 92 halaman menyebutkan Donald Trump dibayar US$ 340 ribu per pidato atau sekitar Rp 4,5 miliar. Setidaknya ia memegang uang tunai sebesar sekitar US$ 265 juta atau Rp 3,5 triliun.

Trump menerima pendapatan pensiun US$ 110ribu atau Rp 1,5 miliar dari Screen Actors Guild dan ia memiliki aset US$ 1,4 miliar atau Rp 18,7 triliun.

Seperti kalimat favorit Trump --besar-- buka-bukaan angka hartanya ternyata cukup luar biasa, laporannya pun tak kalah fantastis yaitu sebanyak 92 lembar. Ia tercatat memiliki laporan kekayaan paling panjang di antara para kandidat Presiden Amerika 2016.

Dalam dokumen tersebut, Trump juga memegang sejumlah posisi level eksekutif di 515 perusahaan, dari New York, Dubai, hingga Brazil, seperti dikutip dari NYTimes.

Laporan Federal menyebutkan bahwa nama "Trump" pun berharga. Kandidat Republikan ini memegang lisensi namanya di beberapa klub golf. Di salah satu halaman menyebutkan, istri Trump, Melania, menghasilkan setidaknya US$ 105 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar dari hasil "menjual" nama Melania untuk produk kecantikan kulit dan aksesoris.

Dari "jualan nama", Trump menghasilkan US$ 9,5 juta atau Rp 127 miliar yang membolehkan hotel mewah, apartemen dari Panama, Istanbul, dan Washington "percaya diri" menjual dagangan mereka.

Beberapa royalti yang ia dapatkan "cuma" dari stempel di vodka dan minuman berenergi yang dijual di Israel dan Palestina.

Trump juga menghasilkan uang sebesar US$ 1 juta atau Rp 13 miliar untuk baju pria yang memakai namanya. Namun, beberapa di antara mereka memutuskan perjanjian dengan Trump karena pernyataan-pernyataannya yang kontroversial seperti penghinaan terhadap kaum hispanik dan mantan veteran perang.

Salah satunya adalah perusahaan pakaian PVH Corporation yang dimiliki konglomerat Philips-Van Heusen. Baru-baru ini mereka memutuskan perjanjian kerja sama dengan tidak memproduksi label Trump yang dijual di Macy's --mal kelas atas di Amerika, beberapa di antaranya dimiliki oleh Trump.

Selain itu jaringan NBC menghentikan kontraknya sebagai pembawa acara The Apprentice dengan alasan yang sama yaitu: kampanye yang menghina banyak pihak. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini