Sukses

Insiden Kapal Karam Korsel, Wakil Kepala Sekolah Gantung Diri

Kang Min-gyu berhasil diselamatkan bersama 178 orang lainnya, namun perasaan bersalah menyelimuti hatinya.

Liputan6.com, Jindo - Wakil Kepala Sekolah Danwon High School, Kang Min-gyu menyertai kegiatan wisata murid-muridnya ke Pulau Jeju pada Rabu 16 April 2014. Tak ada yang menyangka, Kapal Sewol yang mereka naiki tenggelam di tengah laut -- 3 jam setelah berlayar dari Pelabuhan Incheon.

Kang berhasil diselamatkan bersama 178 orang lainnya, namun perasaan bersalah menyelimuti hatinya.

Pada Kamis kemarin, pria 52 tahun itu tiba-tiba menghilang. Rekan-rekan sesama guru sudah berusaha mencari, tapi ia tak kunjung muncul, hingga jasadnya ditemukan tergantung di pohon dekat gedung olahraga Jindo -- di mana keluarga dan kerabat penumpang yang hilang berkumpul. Lehernya terjerat ikat pinggang.

Seperti dikabarkan Reuters, Jumat (18/4/2014), polisi mengatakan, Kang tak meninggalkan wasiat.

Dari 475 penumpang dan kru yang ada dalam Kapal Sewol, 28 orang dikonfirmasi meninggal dunia -- sebelum Kang bunuh diri. Sebanyak 268 hilang. Kebanyakan adalah murid Danwon High School yang terletak di pinggiran Kota Seoul.

Para penyelam yang dikerahkan harus berjuang menghadapi gelombang tinggi dan air keruh bercampur lumpur untuk masuk ke kapal yang kini sudah sepenuhnya tenggelam. Pasukan penyelamat harus berpacu dengan waktu, kian lama kemungkinan untuk menemukan korban selamat makin tipis.



Sementara itu di sekolah para korban di Ansan, sebuah kota industri dekat Seoul, sejumlah rekan dan keluarga mereka yang hilang berkumpul, di tengah hening yang muram, ditingkahi suara isak tangis yang pecah.

"Saat mendengar kabar buruk itu, awalnya aku masih bisa berharap," kata Cho Kyung-mi, yang menunggu nasib keponakannya yang berusia 16 tahun. "Saat ini, semua harapan itu lenyap."

Di ruang kelas, sejumlah siswa meninggalkan pesan di meja, papan tulis, dan jendela. Berisi doa dan harapan agar teman-teman mereka kembali dengan selamat.

"Jika aku bisa bertemu lagi denganmu, aku akan mengatakan, betapa aku mencintaimu. Aku tak sempat menyampaikannya sering-sering padamu," demikian isi sebuah pesan.

Kecelakaan Kapal Sewol adalah bencana maritim terparah di Korsel dalam kurun waktu 21 tahun. Penyelidikan untuk mencari penyebab kecelakaan terus dilakukan. Ada sejumlah dugaan, dari kelalaian awak kapal, soal pengangkutan kargo, maupun masalah teknis pada kapal.

Kapten kapal Lee Joon-seok (69) dihujani hujatan setelah saksi mata mengatakan, ia termasuk yang pertama yang diselamatkan dari kapal. Menurut penyelidik, Lee bahkan tak ada di belakang kemudi saat kejadian, digantikan awak kapal yunior.

"Aku tak yakin di mana kapten berada saat kejadian. Namun, sesaat setelah kejadian, aku melihatnya cepat-cepat bergegas ke ruang kemudi yang ada di atasku," kata Oh Young-seok, salah satu awak kapal yang sedang beristirahat saat kejadian. (Mevi Linawati)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.