Sukses

Uniknya Motif Pucuk Rebung Ambah Batik untuk Merawat Tradisi

Ambah Batik hadir sebagai merek lokal baru yang memperkaya keragaman industri fashion Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Eksistensi batik sebagai warisan budaya Indonesia perlu terus dijaga. Namun, saat ini pengrajin batik kebanyakan berasal dari usia lanjut. Regenerasi menjadi kunci eksistensi batik yang telah mendunia itu.

Ambah Batik pun hadir sebagai brand lokal baru yang memperkaya keragaman industri mode Indonesia. Yang menarik, pengrajin Ambah Batik kebanyakan generasi muda yang sekaligus dibantu untuk bisa mandiri dan mencintai batik.

Founder dan CEO PT Ambah Karya Kreativitas Dina Rimandra mengatakan, sejak awal Ambah Batik diluncurkan adalah mengusung konsep socialpreneur. Sehingga, konsepnya yakni 50 to 50, yakni 50 persen profit dan 50 persen didonasikan untuk pengembangan potensi pelajar SMK.

"Maka Ambah Batik bukan sekedar meraih keuntungan, tapi bagaimana bisa berkontribusi konkret terhadap masyarakat," kata Dina dalam peluncuran Ambah Batik, pekan lalu di Jakarta.  

Ambah Batik memiliki motif utama pucuk rebung. (Liputan6.com/Unoviana Kartika)

Dengan dana tersebut, Ambah Batik mampu membantu biaya pembinaan keterampilan membatik, mendesain, dan menjahit para pelajar SMK.

Ambah diambil dari bahasa Jawa kuno amba yang berarti 'menulis'. Penambahan huruf H adalah hidup, serta logo yang menyerupai buah pucuk rebung, sehingga melahirkan makna, menulis kisah kehidupan yang bermanfaat bagi banyak orang.

"Motif pucuk rebung sudah menjadi DNA rancangan busana Ambah Batik," ucap pengusaha yang telah menekuni bisnis kuliner sejak lama ini.

Ambah Batik memiliki motif utama pucuk rebung. (Liputan6.com/Unoviana Kartika)

Motif ini berasal dari Melayu dan sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia mengandung nilai filosofis. Hidup manusia harus memberikan manfaat bagi orang lain. Motif itu memiliki harapan dan kekuatan layaknya pohon bambu yang tidak mudah runtuh.

Dina percaya pasar batik di Indonesia begitu luas. Dari mulai remaja hingga orang usia lanjut dari berbagai kalangan memakainya. Tidak hanya di acara-acara formal, tetapi juga sehari-hari.

Dina pun mematok harga Rp 550 ribu hingga Rp 7 juta, tergantung dari bahan batik. Ia pun menjual dari bentuk kain hingga pakaian jadi.

Dalam fashion show Ambah Batik, koleksi dari mulai jumpsuit, playsuit, outer, dress, atasan, maupun bawahan dikemas dengan apik. Untuk koleksi premium, pada motif batik juga ditambahkan beads sehingga memberikan kesan mewah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini