Sukses

Intip Rumah Susun Ramah Disabilitas di Jakarta dengan Harga Sewa Rp10.000 per Bulan

Meski harga sewanya hanya Rp10.000 per bulan, tapi fasilitasnya terbilang lengkap.

Liputan6.com, Jakarta Di Jakarta ada rumah susun atau rusun yang memiliki fasilitas akses disabilitas dengan harga sewa Rp10.000 per bulan.

“Bukan hoaks, kenyataannya memang begitu,” mengutip keterangan resmi Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), Rabu (24/1/2024).

Harga sewanya hanya Rp10.000 per bulan tapi fasilitasnya terbilang lengkap. Mulai dari tempat tidur tingkat, meja makan, dapur beserta kompor gas dan perlengkapannya hingga kamar mandi dengan toilet duduk.

Rumah susun Kemensos ini berada di Sentra Mulya Jaya Bambu Apus, Kecamatan Cipayung Jakarta Timur serta di Sentra Terpadu Pangudi Luhur di Bekasi.

Masing-masing kamar ukurannya sekitar 7 x 6 meter, yang artinya cukup memadai untuk keluarga kecil.

Kedua rumah susun sewa ini dibangun atas kerja sama Kementerian Sosial dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diresmikan pada 2023. Rusun ini dibangun khusus bagi masyarakat pra sejahtera atau kelompok miskin dan rentan.

"Betul dikenakan biaya sewa Rp10 ribu per bulan, yang sebenarnya akan kembali ke mereka. Semacam dana sosial," kata Kepala Sentra Mulya Jaya, Adrianus Alla di Jakarta, Sabtu 20 Januari 2024.

Adrianus menerangkan, bukan cuma kamar, di rumah susun Kemensos tersebut juga tersedia berbagai fasilitas umum seperti:

  • Musholla
  • Lahan parkir
  • Pojok baca anak
  • Ruang serbaguna
  • Loker
  • Sistem keamanan CCTV
  • Akses pembuangan sampah
  • Jaring pengaman
  • Toilet disabilitas
  • Toilet umum
  • Ruang tunggu di setiap lantai
  • Jalur evakuasi
  • Aksesibilitas disabilitas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Penghuni Rusun

Salah satu penghuni Rusun Mulya Jaya, Tito Suwignyo mengatakan bahwa dirinya sudah 10 bulan menempati Rusun tersebut. Sebelumnya pria usia 62 itu hidup di jalanan.

"Alhamdulillah, semenjak 17 tahun baru ada Ibu Menteri Sosial (Tri Rismaharini) yang memperhatikan kami. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Ibu Menteri Risma. Apalagi bayarnya cuma Rp10.000 per bulan.  Kita tinggal masuk doang bawa badan dan pakaian," ucap Tito.

Tito merupakan penerima manfaat (PM) yang pernah ditemui tim Kemensos sedang memulung di daerah Kalibata. Tito sudah 17 tahun menjadi pemulung. Kini Tito mencoba peruntungannya dengan berdagang lontong sayur dan soto di daerah Mampang, Jakarta Selatan.

3 dari 4 halaman

Sudah Diisi 205 Jiwa

Selain diberikan hunian layak, Kementerian Sosial juga memberikan pemberdayaan bagi PM yang sebelumnya mempunyai pekerjaan tetapi dirasa belum dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Penyuluh Sosial Ahli Madya yang juga merupakan pengelola rusun tersebut, Elmi Wati, menyatakan 71 kamar yang terisi ini terdiri dari disabilitas, lansia, dan kelompok rentan dengan total 205 jiwa.

4 dari 4 halaman

Di Rusun Pangudi Luhur

Sementara itu, di Rusun Pangudi Luhur, tersedia 95 kamar dengan keamanan yang sangat memadai.

“Khusus untuk lantai dasar diprioritaskan untuk penyandang disabilitas,” kata Penyuluh Sosial Kementerian Sosial, Syafrudin.

Di Rusun Pangudi Luhur juga memberikan pendampingan untuk usaha. Setiap penghuni rusun dilatih untuk berwirausaha.

Hasil usaha ditabung dan sedapat mungkin dipakai untuk mencicil rumah, sehingga penghuni rusun kelak bisa mandiri dan memiliki rumah sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.