Sukses

Mensos Risma: Keterlambatan Operasi Katarak Picu Disabilitas Netra dan Turunkan Produktivitas

Keterlambatan penanganan katarak juga bisa menurunkan produktivitas pasien dan keluarga atau pendampingnya.

Liputan6.com, Jakarta Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang umumnya terjadi pada lanjut usia (lansia). Kondisi ini dapat diatasi dengan operasi katarak.

Sayangnya, masyarakat masih mempertimbangkan banyak hal termasuk biaya sehingga operasi katarak tertunda.

Padahal, menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini, keterlambatan operasi katarak bisa memicu disabilitas netra.

“Kemensos rutin setiap bulan melakukan operasi katarak karena kalau terlambat, maka mereka akan menjadi disabilitas netra,” kata Risma dalam keterangan resmi dikutip Kamis (26/10/2023).

Dia menambahkan, keterlambatan penanganan katarak juga bisa menurunkan produktivitas pasien dan juga keluarga atau pendampingnya.

“Dengan penanganan segera, diharapkan baik pasien dan pendampingnya bisa lebih produktif dalam menjalani keseharian mereka,” tambahnya.

Hal ini melatarbelakangi Risma bekerja sama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV (YPP) melakukan operasi katarak kepada 350 warga Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak, Banten.

Warga yang menerima kesempatan ini menjalani operasi katarak gratis di RSUD Ciawi Bogor dan Klinik Mata dr. Hasri Ainun Habibie.

Upaya ini juga dibantu oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Operasi Katarak Secepat Mungkin

Saat meninjau pelaksanaan operasi di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, pada Rabu 25 Oktober 2023, Risma menekankan pentingnya operasi katarak untuk dilaksanakan secepat mungkin.

Dalam kunjungannya, dia juga sempat menyapa para dokter, tenaga medis dan juga pasien yang menjalani operasi. Risma pun sempat mengajak para pasien bercanda untuk mengurangi rasa gugup mereka.

“Jangan takut ya, Bapak Ibu semua. Rasanya sakit sedikit seperti dicubit. Tapi habis itu bisa lihat yang cantik-cantik lagi,” ujar Risma yang disambut gelak tawa para pasien yang sedang menunggu giliran masuk ruang operasi.

3 dari 4 halaman

Lebih dari 1.000 Peminat Operasi Katarak di Kabupaten Bogor

Lebih lanjut, disampaikan bahwa jumlah orang dengan katarak di Kota dan Kabupaten Bogor yang berminat mengikuti kegiatan ini mencapai lebih dari 1.000 orang.

Sebanyak 656 orang mengikuti proses skrining pra-operasi dan dari jumlah tersebut sebanyak 335 orang lolos skrining dan bisa menjalani operasi.

Pelaksanaan operasi katarak gratis di RSUD Ciawi dilaksanakan dalam dua sesi dengan total 135 pasien menjalani operasi.

Pada Rabu 25 Oktober 2023, sebanyak 20 orang telah menjalani operasi, dan 115 orang akan menjalani operasi pada Minggu 29 Oktober 2023.

4 dari 4 halaman

Kata Pasien yang Sudah Jalani Operasi Katarak

Pelaksanaan operasi di Klinik Mata dr. Hasri Ainun Habibie akan dijalani oleh 200 pasien.

Sebanyak 100 pasien telah menjalani operasi pada Rabu (25/10/2023), dan 100 orang lainnya akan menjalani operasi pada hari Jumat (27/10/2023).

Salah satu pasien, Rujiah, mengaku telah mengalami katarak sejak sebelum pandemi COVID-19 melanda.

Nenek asal Babakan ini kerap merasakan pusing dan keluar air mata karena matanya sakit. Lansia 70 tahun ini pun merasa senang sekaligus gugup akhirnya bisa menjalani operasi katarak yang tertunda karena pandemi.

“Terus terang ya, saya tidak punya darah tinggi, tapi tadi ditensi kok agak tinggi. Jadi berarti agak tegang meureun yah. Tapi saya sangat bahagia,” ungkap wanita yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.