Sukses

Direktur CDC Minta Maaf pada Pendukung Disabilitas Karena Komentar Menyakitkan

Ucapan Walensky sempat memicu kemarahan banyak penyandang disabilitas

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rochelle Walensky, meminta maaf kepada para pendukung disabilitas setelah komentar yang menyebutkan sebagian besar individu yang meninggal setelah divaksin COVID-19 adalah mereka yang sudah tidak sehat dari awal, termasuk orang-orang tidak takut divaksin.

Namun sayangnya, ucapan Walensky tersebut memicu kemarahan banyak penyandang disabilitas. Sementara ia mengungkapkannya pada awal bulan ini di acara "Good Morning America" ​​ABC untuk membahas sebuah studi baru yang melihat keefektifan vaksin COVID-19.

“Jumlah kematian yang luar biasa, lebih dari 75%, terjadi pada orang yang memiliki setidaknya empat penyakit penyerta, jadi sebenarnya ini adalah orang-orang yang awalnya tidak sehat, dan ya, benar-benar berita yang menggembirakan dalam konteks omicron. Kami benar-benar terpacu oleh hasil ini,” kata Walensky selama penampilan, dikutip dari Disabilityscoop.

Individu dengan komorbiditas seperti yang dijelaskan Walensky, tidak langsung menyinggung penyandang disabilitas dan kehidupan mereka yang berisiko jika tertular COVID-19. Namun menurut para pendukung disabilitas, hal tersebut tidak boleh diabaikan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempar di media sosial

Pernyataan direktur CDC itu memicu kegemparan di media sosial dan membuat hampir 150 kelompok advokasi disabilitas menandatangani surat kepada Walensky yang menuntut permintaan maaf dan menyerukan perubahan kebijakan.

Secara khusus, surat tersebut mengatakan bahwa CDC harus mempertimbangkan dampak pada mereka yang paling berisiko dalam panduan isolasi COVID-19 yang umumnya mencakup penyandang disabilitas.

“Menggambarkan kematian orang dengan empat atau lebih penyakit penyerta sebagai upaya 'mendorong' karena mereka 'tidak sehat sedari awal' telah menyinggung para penyandang disabilitas," bunyi surat itu, dikutip dari disabilityscoop.

“CDC bukan satu-satunya lembaga yang gagal memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas selama pandemi, tetapi komentar Anda menyoroti tren kegagalan kebijakan lama yang perlahan mengikis kepercayaan penyandang disabilitas dalam respons pandemi,” lanjut isi surat tersebut.

Reaksi marah atas komentar Walensky adalah puncak dari keprihatinan lama dari para advokat bahwa kebutuhan penyandang disabilitas selama pandemi telah diabaikan oleh pemerintah federal. Bethany Lilly dengan The Arc mengatakan bahwa penjangkauan sebelumnya kepada direktur CDC dari para pendukung disabilitas mengenai akses ke vaksin dan booster, misalnya, tidak mendapat tanggapan.

Maka pada Jumat sore, Walensky bertemu dengan perwakilan dari The Arc, Autistic Self Advocacy Network, American Association of People with Disabilities, dan tujuh organisasi lainnya untuk meminta maaf atas apa yang CDC gambarkan sebagai “pernyataan yang menyakitkan, namun tidak disengaja, terkait kematian dan penyakit penyerta.”

CDC juga menyatakan kalau Walensky berkomitmen untuk mengadakan pertemuan rutin antara para pemimpin senior di badan tersebut dan kelompok disabilitas.

Sekarang, para advokat mengatakan mereka menginginkan permintaan maaf publik dari Walensky juga dan mereka mencari agensi untuk menindaklanjuti perubahan kebijakan yang mencerminkan keprihatinan mereka.

Maria Town, presiden dan CEO American Association of People with Disabilities, menyebut dialog dengan Walensky “sudah lama tertunda.”

“Saya berharap ini adalah titik balik,” kata Town.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini