Sukses

Cara Meningkatkan Kualitas Hidup Penyandang Disabilitas dari Sudut Pandang Dokter

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan penyandang disabilitas untuk meningkatkan kualitas hidup

Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup seorang penyandang disabilitas adalah terus menerus semangat menjalani hari esok.

Demikian disampaikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dr. Lydia Arfianti Sp. KFR (K) saat webinar World Disability Day LimbCare Center 2021, ditulis Rabu (8/12/2021).

"Intinya memang harus terus semangat. Ya memang ngomong itu mungkin lebih mudah ya. Tapi saya percaya bahwa teman teman semua ini sangat bisa meningkatkan semangat dan termotivasi dan bisa terus bersemangat untuk menjalani hari esok, gitu ya," katanya.

Jadi dr Lydia mengatakan, yang pertama tidak boleh luput dilakukan penyandang disabilitas adalah makan. Lalu harapannya mendapat support baik dari keluarga atau pun teman terdekat.

"Karena kan sebagai manusia kita tidak hidup sendirian. Jadi kita punya keluarga, punya teman, punya lingkungan kerja, punya yang lainnya ya. Jadi harapannya memang kita dan support system, jadi itu yang juga kita belajar dari survivor cedera tulang belakang dosen itu terus ia bercerita bahwa fase-fase awal itu memang stres sekali. Lalu support dari keluarganya, dari teman temannya, support dari orang orang terdekat dan lingkungan, itu sangat meningkatkan dan memotivasi untuk kemajuannya," jelasnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peran keluarga dan pengaruh lingkungan

dr Lydia juga menyampaikan bahwa keluarga, lingkungan sekitar sangat mempengaruhi pola pikir penyandang disabilitas sehingga lingkungan inklusif tentu akan sangat membantu.

"Selain pemerintah harus berusaha untuk lebih inklusif, lingkungan keluarga juga harus suportif . Begitu pun dari kalangan medis yang juga terus berusaha memperbaiki kapasitas fungsional yang ada," ujarnya.

Selanjutnya, kata dr Lydia, penyandang disabilitas perlu mengakui emosinya. "Sebenarnya emosi kita itu harus kita biarkan apa adanya, jadi misalnya itu normal kalau kita masih marah, sedih, merasa apapun yang kita rasakan itu harus diakui dulu. Diakui bahwa perasaan kita ini ada. Itu adalah respons manusia yang normal."

"Ketika kita mengakui, kemudian kita mungkin mencari bantuan kalau perlu. Lalu kita harus belajar dari cerita teman teman yang lain. Mendengarkan cerita inspiratif, inspirasi yang mendukung, yang bagus, bagus," katanya. 

Terakhir, penyandang disabilitas perlu mencari tahu kelebihan diri sendiri dan tidak takut untuk gagal. "Kita cari apa yang kita mampu, kemudian kita berusaha terus jangan takut gagal. Kalau melamar pekerjaan di Jakarta itu, jangan pantang menyerah bila perlu sampai 10 atau 20 kali baru keterima. Jadi ada yang beberapa banyak berkali kali itu sudah mampu asal ternyata ada jalan. Jadi saya yakin semoga memang Tuhan sudah memberikan jalan kita masing masing. Jadi semoga itu terus ditingkatkan untuk semangatnya," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.